JAKARTA, iNewsBatam.id - Anggaran bantuan sosial (bansos) mengalami kenaikan pada tahun 2024 mencapai Rp496 triliun. Angka tersebut naik Rp20 triliun dibandingkan anggaran serupa di tahun 2023, yaitu Rp476 triliun.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kenaikan jumlah bansos pada tahun 2024 ini memang sudah dianggarkan di dalam APBN.
"Tentu nanti realisasi dan perkembangannya akan terus kita monitor tetapi poin saya angka Rp476 triliun tahun lalu dan Rp496 triliun tahun ini," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK, Selasa (30/1/2024) lalu.
Dalam realisasinya, kata dia, penggunaan Bansos tentu akan menyesuaikan perkembangan kondisi yang ada.
Adapun Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia ini juga memberikan penjelasan tentang bansos ketika program kesejahteraan itu mendapatkan sorotan.
Beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi baru saja merilis bansos berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) berjudul mitigasi risiko pangan untuk 18,8 juta penerima.
Setiap penerima akan mendapatkan BLT dengan total Rp600.000. Jumlah uang itu sebenarnya diberikan untuk periode bulan Januari-Maret, namun pemerintah Jokowi memutuskan pemberian akan dilakukan sekaligus pada Februari bersamaan dengan pelaksanaan Pemilu.
Inilah yang membuat sejumlah pengamat khawatir bansos akan digunakan untuk kepentingan menggaet pemilih dalam kontestasi pemilihan presiden.
Namun, Sri Mulyani mengatakan bahwa bansos merupakan program yang memang sudah dianggarkan dalam APBN.
"Saya ingin menekankan pada teman-teman media, bansos itu adalah instrumen dalam APBN. APBN adalah undang-undang. Undang-undang APBN itu dibahas bersama seluruh partai politik, fraksi di Senayan dan sesudah menjadi undang-undang dia menjadi instrumen negara bersama," kata dia.
Editor : Johan Utoyo