get app
inews
Aa Text
Read Next : Belum Mandi Junub Setelah Hubungan Suami Istri Bolehkah Makan Sahur Puasa Ramadhan

Batasan Minimal Mandi Junub atau Mandi Wajib Menurut Ulama 4 Mazhab

Jum'at, 08 Maret 2024 | 17:39 WIB
header img
Mandi junub atau mandi wajib merupakan salah satu hal yang sering dipertanyakan oleh umat Islam. Foto: Dok/Okezone

BATAM, iNewsBatam.id - Mandi junub atau mandi wajib merupakan salah satu hal yang sering dipertanyakan oleh umat Islam. Hal ini menunjukkan semangat mereka untuk meningkatkan pengetahuan agama.

Terkait dengan mandi junub, terdapat perbedaan pendapat di antara para ulama 4 mazhab mengenai batasan minimal atau hal-hal fardhu yang harus dilakukan.

Ustaz Ammi Nur Baits menjelaskan bahwa terdapat perbedaan pendapat mengenai batasan minimal mandi junub di antara 4 mazhab utama dalam Islam, yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali. Berikut ringkasannya:

Mazhab Hanafi: 

إن فرائض الغسل ثلاثة: أحدها المضمضة, ثانيها الاستنشاق, ثالثها غسل جميع البدن بالماء

“Sesungguhnya hal fardhu ketika mandi wajib ada tiga: 1.Berkumur-kumur, 2. Istinsyaq (memasukkan air ke hidung dan mengeluarkannya), 3. Mencuci seluruh tubuh dengan air.

Mazhab Maliki: 

فرائض الغسل خمس وهي: النية, تعميم الجسد بالماء, الموالات, دلك جميع الجسد بالماء, تخليل الشعر

“Hal fardhu ketika mandi wajib ada lima: Niat, Meratakan air ke seluruh tubuh, Beruntun (tanpa diselingi perbuatan lain), Menggososk seluruh tubuh dengan air, dan menyela-nyela rambut”

Mazhab Syafi’i: 

فرائض الغسل اثنان فقط, وهما النية وتعميم ظاهر الجسد بالماء

“Hal fardhu ketika mandi wajib hanya dua: Niat dan Meratakan air ke seluruh bagian tubuh yang terlihat”

Mazhab Hambali: 

فرض الغسل شيئ واحد: وهو تعميم الجسد بالماء ويدخل في الجسد الفم ولأنف

“Hal fardhu ketika mandi wajib ada satu yaitu: Meratakan air ke seluruh tubuh, bagian mulut dan hidung termasuk dalam bagian tubuh yang harus dicuci” (Al-Fiqh alal Mazahib al-Arba’ah: 62-64).

Namun, Syaikh Muhammad bin Sholeh al-Utsaimin menambahkan: 

أن الغسل المجزئ أن ينوي ثم يسمي ثم يعم بدنه بالغسل مرة واحدة مع المضمضة والاستنشاق

 “Batasan minimal seseorang mandi wajib adalah: Berniat, kemudian membaca Basmallah, kemudian meratakan seluruh tubuhnya dengan air sebanyak satu kali, termasuk di dalamnya berkumur-kumur dan Istinsyaq.” (Asy-Syarhul Mumti’: 1/306)

"Sehingga dalam hal ini, jika berpedoman pada mazhab Syafi’I, selama seseorang telah berniat untuk mandi wajib kemudian ia guyurkan air ke seluruh tubuhnya secara merata, maka mandi wajibnya tetap sah," ujarnya sebagaimana dikutip laman Konsultasisyariah.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut