get app
inews
Aa Read Next : Terkait Bagi-bagi Bansos Oleh Jokowi, MK Sebut Tak Ada Hubungannya Dengan Pilihan Pemilih

MK Resmi Tolak Gugatan Kubu Anies-Cak Imin, Tiga Hakim Punya Pendapat Berbeda

Senin, 22 April 2024 | 14:48 WIB
header img
Ada tiga hakim MK yang mempunyai pendapat berbeda terkait putusan menolak gugatan Pilpres 2024 yang diajukan pasangan Capres Cawapres 01 Anies Cak Imin. Foto iNews Giffar

Jakarta, iNewsBatam.id -  Mahkamah Konstitusi (MK) resmi menolak gugatan yang diajukan oleh pasanan  Capres-Cawapres 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Dalam putusan tersebut, Tiga hakim Mahkamah Konstitusi (MK) menyatakan punya pendapat berbeda terhadap putusan yang menolak gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Diketahui, ada tiga hakim yang berbeda pendapat dalam memutuskan hasil gugatan yang diajukan oleh pasangan no urut 01 ini.

Mereka masing-masing yakni Hakim konstitusi Saldi Isra, Hakim Konstitusi Enny Nurbaningsih, dan hakim konstitusi Arif Hidayat

“Pendapat berbeda atau dessenting opinion terhadap putusan Mahkamah Konstitusi a quo terdapat pendapat berbeda atau dessenting opinion dari 3 orang hakim Konstitusi yaitu Hakim konstitusi Saldi Isra, Hakim Konstitusi Enny nurbaningsih, dan hakim konstitusi Arif Hidayat,” ungkap Ketua MK, Suhartoyo usai membacakan hasil putusan PHPU di Gedung MK, Jakarta, Senin (22/4/2024).

Sebelumnya, Suhartoyo memutuskan telah menolak seluruhnya eksepsi pemohon.

“Amar putusan, mengadili dalam eksepsi menolak eksepsi termohon dan pihak terkait untuk seluruhnya. Dalam pokok permohonan menolak permohonan pemohon untuk seluruhnya,” katanya.

Hakim Saldi Isra yang membacakan ringkasan dari dissenting opinion tiga hakim memiliki pertimbangan pendapat dalam putusan ini.

“Saya akan menguraikan terlebih dahulu berkenaan dengan Pemilu yang jujur dan adil sebagai bagian azas atau prinsip fundamental Pemilu yang diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945.”

Saldi mengatakan setelah membaca Undang-Undang Dasar 1945 secara komprehensif dapat dipahami bahwa sistem politik demokrasi yang hendak dibangun adalah demokrasi yang bermartabat dalam kerangka persatuan dan kesatuan bangsa.

Sumber: Okezone.com

Editor : Gusti Yennosa

Follow Berita iNews Batam di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut