BATAM, iNewsBatam.id - Pemerintahmemperketat pengawasan masuknya hewan kurban yang masuk menjrlang perayaan Idul Adha 1445 Hijriah di Batam, Kepulauan Riau.
Dokter hewan di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam, drh Samuel Tampubolon menjelaskan, sapi dan kambing yang masuk ke Kota Batam telah melalui pemantauan dan monitoring agar tetap bebas dari penyakit, terutama pada penyakit mulut dan kuku (PMK).
Dia menyebutkan, bagi api dan kambing yang akan dibawa ke Batam, harus sudah divaksin sejak dari daerah asal. Kemudian, sampai di sini, sapi dan kambing tersebut kembali dikarantina dan dicek kesehatannya.
"Kami mendorong uji laboratorium harus lengkap, misalnya untuk sapi dari Lampung Tengah, PMK wajib negatif, brucellosis wajib negatif, dan antraksnya negatif," ujar Samuel, Jumat (24/5/2024).
Sampai saat ini kata dia, masih belum ditemukan adanya penyakit PMK dari hewan kurban yang sudah masuk ke Batam.
Menurutnya, ara pengusaha hewan ternak di Batam sudah kooperatif dalam menaati peraturan yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian RI. Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Badan Karantina Indonesia terkait lalu lintas hewan rawan PMK (HRP) tersebut.
"Di tahun 2023 - 2024, berkat controlling dan monitoring, saat ini tidak ada kasus lagi. Bisa dipastikan Batam sudah aman dari PMK," kata dia.
DaRei data yang diterima, jumlah hewan ternak yang sudah masuk ke Kota Batam untuk memenuhi kebutuhan Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah, sampai hari ini berjumlah 2.853 ekor sapi dan 10.341 ekor kambing.
Dari jumlah tersebut kata Samuel, masih ada sisa sapi tahun lalu yang tidak laku dijual sebanyak 500 ekor.
"Jadi total sapi sampai hari ini ada 3.353 ekor, sedangkan untuk domba kita nggak terlalu banyak memasukkan, cuma 100 ekor saja, dan itu yang megang satu peternak saja," katanya.
Editor : Gusti Yennosa