BI Kepri Siapkan Rp 12,5 Miliar untuk Ekspedisi Rupiah di Lima Pulau 3T

BATAM, iNewsBatam.id - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepri menyiapkan dana sebesar Rp 12,5 miliar untuk didistribusikan ke lima pulau terdepan, terluar, dan terpencil (3T) dalam program Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024.

Pulau-pulau 3T yang akan dikunjungi termasuk Pulau Tarempa di Kabupaten Kepulauan Anambas, Pulau Midai, Pulau Subi Besar di Kabupaten Natuna, Pulau Tambelan Besar di Kabupaten Bintan, dan Pulau Dabo Singkep di Kabupaten Lingga.

"Program ERB telah berjalan sejak tahun 2011. Tahun ini, ERB akan dilaksanakan di 18 provinsi, dengan Kepri mengunjungi lima pulau 3T," kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepri, Suryono, di Batam, Sabtu (20/7/2024).

Uang sebesar Rp 12,5 miliar akan digunakan untuk menukar uang masyarakat yang sudah tidak layak pakai dengan pecahan uang kecil yang lebih mudah beredar.

"Kami akan membawa pecahan uang kecil ke lima pulau tersebut, sehingga masyarakat di sana dapat menggunakan uang yang layak edar," ujarnya.

Suryono menjelaskan bahwa dalam melaksanakan ERB, Bank Indonesia bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut untuk memfasilitasi penukaran uang rupiah bagi masyarakat di pulau-pulau 3T.

"Kerjasama ini juga bertujuan untuk memperkuat suplai uang rupiah dalam pecahan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat di pulau-pulau 3T," tambahnya.

Menurut Suryono, berdasarkan pengalaman ERB tahun lalu, penukaran uang di pulau-pulau 3T berjalan lancar dan berhasil.

"Semua uang yang sudah lusuh dan tidak layak pakai berhasil ditukar dengan uang baru," katanya.

Sementara itu, Komandan Lantamal IV Batam, Laksamana Pertama TNI Tjatur Soniarto, menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan ERB ini, mereka menggunakan KRI Kerambit 627 dengan melibatkan 50 personel.

"Kami menggunakan KRI Kerambit 627 untuk mendukung operasi ini. KRI ini dapat merapat ke semua pulau yang kami kunjungi, kecuali Pulau Midai," kata Tjatur.

Perjalanan menuju lima pulau 3T tersebut diperkirakan memakan waktu 6 hari dengan jarak tempuh sekitar 1.300 mil laut.

Editor : Gusti Yennosa