Mengenang Rizal Ramri, Sosok Kritis Sorot Perkembangan Otomotif Indonesia

Johan Utoyo
Kabar Duka, Politikus Rizal Ramli tutup Usia (Foto: iNews.id)

 

JAKARTA, iNewsBatam.id - Rizal Ramli dikenal dengan sosok yang sangat kritis dalam segala hal. Satu hal yang masih teringat saat Mantan Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman ini menyorot perkembangan otomotif di Indonesia.

Salah satu yang membekas adalah konsep mobil murah yang pertama kali diajukan pemerintah, yakni Low Cost Green Car (LCGC). 

Saat memberikan kuliah umum berjudul "Membangun Perekonomian di Era Asia" di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang pada September 2013, pria kelahiran 10 Desember 1954 ini mengaku setuju dengan konsep mobil murah. Asal mobil murah tersebut buatan dalam negeri.

Dalam bayangan Rizal Ramli mobil murah tersebut adalah mobil nasional. Bukan mobil murah yang ujug-ujug diimpor dari luar negeri. 

"Kalau sekadar mobil murah, saya tidak setuju. Indonesia hanya akan terus menjadi pasar (produsen mobil asing). Kalau mobil nasional murah, saya setuju," katanya. Berbicara mobil nasional, Rizal Ramli justru punya cerita menarik tentang Esemka. Mobil yang digadang-gadang jadi mobil nasional oleh masyarakat itu pernah membuat Rizal Ramli bangga. 

Namun beberapa tahun kemudian, Rizal Ramli mengaku jadi orang yang paling kecewa dengan Esemka. Dia melihat Esemka justru jadi alat politik untuk mendapatkan citra positif dari masyarakat. "Ini kejahatan berulang-ulang, too much man," tulis Rizal Ramli melalui akun X miliknya waktu itu.

Diketahui, dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 49 Tahun 2023 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2024 tertuang terkait anggaran kendaraan dinas. Dalam peraturan itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menganggarkan dana hingga Rp966,8 juta per PNS atau ASN untuk alokasi pengadaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB). 

Pejabat Eselon I mendapatkan alokasi dana kendaraan listrik berbasis baterai maksimal sebesar Rp966,8 juta dan Pejabat Eselon II sebesar Rp746,11 juta. Dari situ Rizal Ramli prihatin pemerintah cenderung berpihak kepada pejabat dan sebaliknya mengorbankan rakyat. 

“Kok pejabat mulu yang dibikin senang. Kapan giliran rakyat?” ucapnya masih lewat akun X miliknya. 

Kritikan-kritikan yang dilontarkan Rizal Ramli terkait perkembangan otomotif nasional sangat keras. Bahkan bisa dibilang kerap bikin gaduh. Dikutip dari situs resmi Rizal Ramli, Osmar Tanjung, politikus yang kini menjabat Komisaris PT Perkebunan Nusantara XI  mengatakan apa yang dilakukan Rizal Ramli adalah pembelajaran demokrasi. 

“Khalayak melihat proses kegaduhan adalah proses pembelajaran berdemokrasi, uncovered story yang begitu terang benderang, cukup transparan terhadap beberapa masalah kekinian, memposisikan negara tidak boleh diatur oleh modal," sebut Osmar Tanjung. Kegaduhan yang dibuat Rizal Ramli bisa dikatakan dirindukan. Seperti yang dirasakan pengikutnya di platform sosial media X. 

Postingan terakhir Rizal Ramli tercatat ditulis pada 19 November 2023. Saat itu banyak pengikutnya penasaran mengapa pria yang pernah dijuluki Rajawali Kepret itu tidak lagi mengunggah cuitan-cuitan yang bisa bikin Indonesia gaduh. 

Ternyata di balik kevakuman cuitannta, Rizal Ramli merahasiakan sakit yang baru diketahuinya setelah menghembuskan nafas terakhir, Selasa (2/1/2024)

 

Editor : Johan Utoyo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network