JAKARTA, iNews.id - Selama masa pandemi Covid-19, tak sedikit mayarakat yang mengalami stres atau depresi. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam hal, salah satunya adalah tekanan dan tuntutan hidup yang semakin sulit.
Pakar Kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19, dr Muhamad Fajri Adda'i dalam unggahan video di akun Instagram pribadinya @dr.fajriaddai mengatakan perempuan usia 20-30 tahunan rentan kena depresi selama pandemi. Hal tersebut terjadi karena stres, gelisah, gusar karena pandemi Covid-19.
"Sebab pada masa pandemi muncul kasus baru depresi mayor 53 juta orang sedunia. Dan kegelisahan atau ansietas sebanyak 76 juta orang sedunia. Informasi ini dipublikasikan dalam jurnal Lancet," kata dr. Fajri, dilansir Rabu (13/10/2021). Fakta lain menyebut bahwa di Indonesia, penderita depresi bertambah seperempat dibandingkan tahun-tahun lalu sebelum pandemi. Gangguan mental ini sebagian besar terjadi pada usia 20-30 tahunan dan paling banyak terjadi pada perempuan.
"Sehingga kita harus melindungi diri dan orang-orang di sekitar kita dengan mengenali gejala seperti sulit berpikir, mudah lelah, sulit berkonsentrasi, napsu makan berkurang, gelisah yang berlebihan, mudah cemas," lanjutnya.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak sungkan untuk meminta pertolongan profesional seperti dokter, psikiater atau psikolog apabila mengalami masalah kesehatan mental.
Editor : Deden Rosanda