Petugas Kebersihan Karimun Keluhkan Gaji Belum Dibayar

KARIMUN, iNewsBatam.id -  Petugas kebersihan di Kabupaten Karimun, Kepri mengeluhkan keterlambatan pembayaran gaji oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karimun.

"Sudah sejak Oktober kami belum menerima pembayaran gaji. Informasinya masih proses pencairan," kata seorang petugas kebersihan yang enggan namanya disebutkan.

Menurut dia, keterlambatan pembayaran gaji ini seharusnya bisa dicarikan solusi, sehingga tidak merugikan petugas kebersihan.

"Seharusnya bisa disikapi seperti apa, honor daerah saja dibayarkan, kenapa kami tidak dan sampai hari ini belum menerima gaji," katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Karimun Sugianto mengatakan, pembayaran gaji petugas kebersihan di Kabupaten Karimun masih menunggu proses pencairan APBD- P Kabupaten Karimun.

Namun, ia memastikan gaji petugas kebersihan itu tetap dibayarkan, walaupun terlambat.

"Iya memang sedikit alami keterlambatan, itu sejak Oktober lalu. Masih menunggu anggaran APBD-P Karimun yang masih dalam proses pencairan. Tapi pasti dibayarkan," kata Sugianto, Senin (1/11/2021).

Diperkirakan gaji petugas kebersihan itu bisa dibayarkan pada awal bulan November ini. Pemkab dalam hal ini DLHK, terus berupaya agar pembayaran gaji tersebut dapat segera dilakukan.

"Memang ada yang protes kenapa sampai terlambat, tetapi kami maklum karena memang itu hak mereka. Mudah- mudahan awal bulan ini sudah bisa dibayarkan, mungkin rapel, kalau tidak juga palingan selisih satu hari," katanya.

Meski gaji petugas kebersihan itu terlambat, Sugianto mengatakan, pekerjaan pengangkutan sampah di Kabupaten Karimun tidak terganggu dan petugas kebersihan tetap bekerja seperti biasanya.

"Tidak, mereka tetap bekerja. Kami sudah memberikan pengertian. Apabila kemarin sempat terlambat, itu dikarenakan terjadi kelangkaan solar, sehingga kendaraan tidak dapat beroperasi dan mengangkut sampah," katanya.

"Selain itu juga kemarin itu karena alat berat di TPA Sememal rusak. Sehingga menunggu itu selesai perbaikan baru dapat melakukan pembuangan di sana," ujarnya. 

Editor : Hendra Zaimi