get app
inews
Aa Text
Read Next : Harga Tiket Ferry Batam - Singapura Masih Tinggi, Ini Kata KPPU

KPPU Periksa Dugaan Mafia Tiket Batam-Singapura

Sabtu, 06 Januari 2024 | 14:04 WIB
header img
Ferry Penyeberangan Batam Singapura.( Foto/ Pratamayude /iNews Batam)

BATAM, iNewsBatam.id - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) akan melakukan pemeriksaan kembali terhadap adanya dugaan kartel mafia tiket ferry penyeberangan Batam-Singapura, pada awal tahun 2024.

"Kami akan melakukan pemanggilan dan pemeriksaan kembali agen-agen di Batam, kemungkinan pada bulan Januari atau Februari," kata Kepala KPPU Kanwil I Ridho Pamungkas, Sabtu (6/1/2024) melalui sambungan telepon.

Pemanggilan itu terkait kecurigaan karena adanya praktik kartel dalam kenaikan harga tiket ferry penyeberangan Batam-Singapura. Kecurigaan itu dilihat dari kenaikan harga dengan jumlah yang hampir sama besarannya oleh setiap agen.

"Konsepnya bukan di masalah berapa harga jual, tapi jangan ada kesepakatan semua harga sama. Sehingga tidak ada persaingan antar mereka," kata dia.

Maka dari itu, pemeriksaan lanjutan itu kata dia, dilakukan untuk melengkapi barang bukti yang sempat terkendala saat pengumpulan. Yakni, karena terlapor dalam kasus ini adalah prinsipal yang berada di Singapura, sementara di Batam hanya agen.

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan KPPU Singapura terkait kasus ini. Selain itu, KPPU juga telah bersurat dengan prinsipal untuk pemeriksaan di Batam.

"Kami belum punya waktu untuk langsung ke Singapura, tapi ada kemungkinan kami juga akan melakukan pemeriksaan di sana. Makanya saat ini kami terlebih dahulu minta dokumen ke pihak agen mereka melempar ke prinsipal yang di Singapura," katanya.

Untuk diketahui, pada tahun 2022, harga tiket ferry penyeberangan Batam-Singapura naik secara signifikan. Harga tiket sekali perjalanan dari Batam ke Singapura yang sebelumnya hanya Rp400 ribu, naik menjadi Rp700 ribu.

Kenaikan harga tiket tersebut dikeluhkan oleh masyarakat. Mereka menilai kenaikan harga tersebut terlalu tinggi dan tidak wajar.

Editor : Johan Utoyo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut