KARAWANG, iNewsBatam.id - Sebanyak 140 orang warga Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Karawang, Jawa Barat (Jabar), keracunan gas asap pabrik kertas PT Pindodeli 2, Sabtu (20/1/2023).
Bupati Karawang, Aep Syaepuloh mengatakan kasus keracunan costic soda yang dialami oleh warga di Desa Kutamekar dan sekitarnya sudah 5 kali dialami warga. Penyebabnya karena ada kebocoran coustic soda mengalir melalui cerobong asap yang dikeluarkan PT. Pindodeli.
"Mereka langsung dilarikan ke sejumlah rumah sakit untuk mendapat pengobatan," Ujarnya saat mengunjungi korban di rumah sakit, Minggu (21/1/24).
Dilanjutkan Bupati, sebelumnya manajemen Pindodeli sudah berjanji untuk memperbaiki dan menjamin kasus kebocoran tidak akan terulang, akan tetapi hal itu terbukti tidak benar.
"Sebelumnya mereka menjamin tidak akan ada lagi kebocoran, tapi ini sudah 5 kali terjadi. Saya sudah meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian sebenarnya kok sampai berkali-kali," Lanjutnya.
Berdasarkan laporan sementara, 140 warga mengalami keracunan dan mendapat perawatan di sejumlah rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya. Paling banyak warga korban keracunan dirawat di rumah sakit Rosela sebanyak 40 orang. Sementara korban lainnya menyebar di disejumlah rumah sakit, Puskesmas, klinik hingga di kantor desa.
"Semua korban sudah ditangani oleh tim medis disejumlah rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya. Kami masih fokus menyelamatkan korban terlebih dahulu," katanya.
Menurut Aep, setelah melakukan tindakan penyelamatan terhadap korban maka Pemda akan meminta tanggungjawab PT Pindodeli terkait kasus kebocoran yang selalu terulang. Dia ingin meminta ketegasan perusahaan apakah kasus kebocoran coustic soda bisa terulang lagi.
Jika pihak perusahaan tidak bisa memberikan jaminan dia memperimbangkan untuk menghentikan operasional perusahaan. "Kalau membahayakan masyarakat pasti kami akan bertindak tegas kalau perlu tutup saja perusahaannya," katanya.
Sementara itu Public Affair PT Pindodeli Pulp and Paper mills 2, Adil Teguh mengatakan manajemen membenarkan terjadi kebocoran coustic soda sehingga membuat warga mengalami keracunan. Pihak manajemen bersama kepolisian sedang mencari penyebab kebocoran tersebut termasuk kemungkinan adanya pelanggaran pengisian oleh operator.
"Pihak kepolisian bersama manajemen sedang menangani masalah kebocoran ini dan mencari tahu penyebabnya. Kami menyesalkan kejadian ini dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk menangani kebocoran ini," kata Adil Teguh.
Menurut Adil Teguh, seluruh warga yang mengalami keracunan coustic soda sudah ditangani dan mendapat pengobatan dari rumah sakit. Hingga siang ini sebagian warga yang keracunan sudah diperbolehkan pulang sedangkan sisanya masih dalam perawatan pihak rumah sakit.
Seluruh biaya pengobatan akan ditanggung oleh pihak perusahaan. "Iya dijamin oleh perusahan," katanya.
Sumber: iNews Jabar
Editor : Johan Utoyo