Nikmatnya Gulai Ikan Salai Disantap saat Sahur dan Setelah Berbuka Puasa

LUBUKLINGGAU, iNewsBatam.id - Gulai ikan salai atau ikan asap terasa semakin nikmat disantap setelah berbuka atau ketika sahur puasa Ramadhan. KIni permiantaan ikan salai itu makin meningkat mendekati Ramadhan 1445 Hijriah di Lubuklinggau . 

Saking banyaknya permiantaan  saat bulan puasa, produksi ikan salai dapat mencapai hingga 300 kilogram.

Proses produksi ikan salai atau ikan asap di Kota Lubuklinggau dimulai dengan penyiang ikan terlebih dahulu. Bahan baku berbagai jenis ikan sebagian dibeli dari pasar induk dan tempat budidaya ikan. Jenis ikan yang digunakan meliputi ikan patin, baung, lele, dan juga ikan lais.

Kemudian ikan yang telah dibersihkan dan dibelah disusun rapi di tempat pengasapan yang terbuat dari anyaman bambu, lalu ditutup.

Setelah itu, potongan kayu balok dibakar dan digunakan untuk mengasapi potongan daging ikan yang tersusun rapi. Proses pengasapan memakan waktu kurang lebih 24 jam.

Mas Teguh, pemilik produksi ikan salai, menyatakan bahwa menyambut bulan suci Ramadhan 1445 H, produksi ikan salai meningkat dua kali lipat.

Saat bulan puasa Ramadhan, permintaan ikan salai meningkat dari hari biasa. Menurut Teguh, saat hari biasa, produksi ikan salai sekitar 80-100 kilogram, sedangkan saat bulan puasa, produksi ikan salai bisa mencapai 200-300 kilogram.

Dia menjelaskan bahwa usaha milik keluarga ini sudah digelutinya selama puluhan tahun dan telah dijalankan secara turun temurun.

Harga ikan salai lele adalah 120 ribu rupiah, ikan salai patin 100 ribu rupiah, baung sungai 280 ribu rupiah, dan lais harganya mencapai 350 ribu rupiah.

Biasanya, ikan salai saat ini di bulan Ramadhan dimasak untuk menu berbuka puasa dan disaat sahur. Biasanya ikan ini dimasak dengan santan dan dimasak pindang.

Editor : Vitrianda Hilba Siregar