BATAM,iNewsBatam.id - Kementerian Agama (Kemenag) Kepulauan Riau melantik 24 dari 110 orang petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) embarkasi Batam.
Pelantikan itu guna persiapan pemberangkatan jemaah calon haji (JCH) pada musim haji 2024 mendatang. Pelantikan dilakukan oleh Gubernur Kepri, Ansar Ahmad.
Ia menekankan tiga hal yang perlu diperhatikan kepada petugas PPIH yang sudah dilantik, yakni memberikan pembinaan, pelayanan yang prima, serta perlindungan kepada jemaah yang akan beribadah haji.
PPIH nantinya akan bertugas menyelenggarakan ibadah haji di embarkasi Batam yang melayani pemberangkatan jemaah calon haji dari empat provinsi. Total, tercatat 12.180 jemaah yang akan berangkat melalu embarkasi Batam.
"Semoga anggota PPIH yang sudah dilantik ini dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Sebab PPIH memiliki peranan penting dalam menjaga kelancaran pelaksanaan ibadah haji," kata Ansar, Sabtu (27/4/2024).
Ketua Panitia Petugas Ibadah Haji, Mahbub Daryanto, menjelaskan, bahwa tahun ini akan ada 28 kelompok terbang (kloter) yang akan diberangkatkan dengan maskapai Saudi Arabia.
"Jumlah kloter haji tahun ini berkurang dibandingkan tahun lalu yang sebanyak 32 kloter, dikarenakan, pesawat yang akan digunakan tahun ini memiliki kapasitas yang lebih besar," kata dia.
Adapun tiga kelompok jemaah calon haji akan masuk ke asrama haji di Batam, yaitu 1.329 jemaah dari Provinsi Kepri, 5.220 jemaah dari Provinsi Riau, dan 2.588 jemaah dari Provinsi Kalimantan Barat. Sementara itu, sebanyak 3.043 jemaah dari Provinsi Jambi akan transit di Bandara Hang Nadim Batam.
"Jemaah akan mulai masuk asrama pada 11 Mei 2024, dan akan diberangkatkan tanggal pada 12 Mei," jelasnya.
Direktur Bina Haji, Kementerian Agama RI, Arsyad Hidayat mengatakan tahun ini pemerintah masih mengusung tagline haji yang ramah Lansia.
Untuk mendukung pelaksanaan haji yang ramah lansia, telah diimbau kepada PPIH untuk memperhatikan acara seremonial agar tidak berlangsung lebih dari 30 menit, dengan maksimal pembaca dua kata sambutan.
"Kemudian, jika ada Lansia yang tidak bisa hadir dalam proses pengambilan paspor, visa hingga living cost (biaya hidup), PPIH diharapkan untuk memberi dispensasi," ujarnya.
Selain itu, terkait menu yang ramah lansia, pihaknya mengimbau penyelenggara agar menghindari penyajian minuman bersoda, dan makanan bersantan, serta memperhatikan pengemasan makanan secara higienis. (*)
Editor : Gusti Yennosa