Warga Pulau Rempang Laporkan Penyerangan oleh Tim PT MEG ke Polisi

BATAM, iNewsBatam.id - Warga Pulau Rempang, Kepulauan Riau, korban penyerangan oleh puluhan orang yang diduga berasal dari tim PT Makmur Elok Graha (MEG) melayangkan laporan ke Polresta Barelang.

Mereka didampingi oleh pengacara dari Tim Advokasi Solidaritas Nasional untuk Rempang. Nofita Putri Manik, salah satu advokat yang mendampingi warga Rempang, mengungkapkan bahwa pihaknya telah membuat dua laporan resmi.

"Laporan kami sudah diterima pada Rabu (18/12/2024) malam," ujarnya, Kamis (19/12/2024).

Nofita menjelaskan bahwa mereka mendampingi dua warga yang menjadi korban penyerangan di Kampung Sembulang Hulu dan Sungai Buluh, Kelurahan Sembulang, Kecamatan Galang, Batam, pada Selasa (17/12/2024) malam. Kedua korban mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.

Sopandi, pengacara lain dalam Tim Advokasi Solidaritas Nasional untuk Rempang, berharap laporan tersebut segera ditindaklanjuti oleh kepolisian.

"Tujuannya agar rasa keadilan dapat segera terwujud di tengah masyarakat," kata Sopandi.

Sementara, Direktur LBH Mawar Saron Batam, Supriardoyo Simanjuntak, menegaskan pihaknya akan terus mendampingi warga Pulau Rempang sepanjang proses hukum ini berlangsung.

Sejauh ini, setidaknya delapan warga Pulau Rempang dilaporkan mengalami luka-luka dan telah dilarikan ke rumah sakit terdekat. Salah satunya adalah anak di bawah umur.

Perincian luka yang dialami warga meliputi tiga orang yang mengalami luka sobek di bagian kepala, satu orang luka berat, satu orang terkena panah, satu orang luka ringan, dan satu anak di bawah umur yang mengalami lebam di wajah akibat dikeroyok sekitar 10 orang.

Selain itu, posko masyarakat dan sejumlah kendaraan bermotor milik warga juga dirusak.

Insiden ini menuai kecaman luas dari masyarakat yang mendesak pihak berwenang untuk menghentikan kekerasan terhadap warga Pulau Rempang yang bertahan untuk mempertahankan ruang hidup mereka.

Desakan juga muncul untuk mengevaluasi Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang, dengan meminta Presiden Prabowo untuk meninjau kembali proyek tersebut.

Editor : S. Widodo