Aliansi Mahasiswa Batam Audiensi di DPRD, Sampaikan 8 Tuntutan

BATAM, iNewsBatam.id - Belasan kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Batam menyampaikan aspirasi melalui audiensi di DPRD Kota Batam, Senin (1/9/2025).
Pertemuan itu dihadiri Wali Kota Batam, Wakil Gubernur Kepri, unsur DPRD, TNI, serta Kapolda Kepri Irjen Asep Safrudin.
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan mahasiswa membacakan delapan tuntutan utama, yakni:
1. Menolak kenaikan tunjangan DPR RI
2. Mendesak reformasi Polri dan pencopotan Kapolri
3. Mengusut tuntas kematian Affan Kurniawan
4. Menghentikan represifitas aparat
5. Membebaskan massa aksi yang ditahan
6. Menolak RKUHAP
7. Segera mengesahkan UU Perampasan Aset
8. Melarang pejabat publik flexing di tengah kondisi ekonomi sulit
Audiensi berjalan damai, dan seluruh pejabat yang hadir menerima aspirasi mahasiswa.
Kapolda Kepri Irjen Asep Safrudin mengatakan, tuntutan yang disampaikan mahasiswa Batam tidak jauh berbeda dengan aspirasi mahasiswa di berbagai daerah Indonesia.
“Saya berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa. Biasanya menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa, tapi kali ini memilih audiensi. Cara ini lebih santun dan terhindar dari potensi ditunggangi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Asep juga menegaskan, kepolisian tidak akan bersikap represif terhadap aksi unjuk rasa. Menurutnya, demonstrasi merupakan hak yang dilindungi undang-undang.
“Yang kami tindak hanyalah aksi yang melanggar aturan, seperti merusak, merampas, atau mengganggu ketertiban umum,” tegasnya.
Kapolda menambahkan, hingga kini situasi di Batam relatif aman dan kondusif. Tidak ada aksi anarkis yang mengganggu aktivitas masyarakat.
“Alhamdulillah, di Batam tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti di daerah lain. Masyarakat tetap bisa beraktivitas dengan lancar,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Asep juga berterima kasih kepada seluruh elemen daerah, mulai dari pemerintah, DPRD, BP Batam, TNI, serikat pekerja, hingga media massa yang ikut menjaga situasi kondusif.
“Media juga berperan penting dengan mengklarifikasi isu-isu negatif dan menyebarkan informasi yang benar, sehingga tidak ada ruang untuk hoaks dan provokasi,” pungkasnya.
Editor : Gusti Yennosa