Matra Pelet Yahudi Ditemukan Tim Universitas Tel Aviv: Aku Mengutukmu Agar Tidak Dapat Lepas

Wahyu Budi Santoso
Mantra pelet Yahudi ditemukan tim peneliti dari Universitas Tel Aviv, Israel, baru-baru ini. Mereka menemukan artefak kuno yang disebut sebagai "tablet kutukan" yang berisikan ilmu pelet. Foto: WION News

JERUSALEM, iNewsBatam.id -  Mantra pelet Yahudi ditemukan tim peneliti dari Universitas Tel Aviv, Israel, baru-baru ini. Mereka menemukan artefak kuno yang disebut sebagai "tablet kutukan" yang berisikan ilmu pelet.

Benda kuno ini terbuat dari tanah liat dan ditemukan di situs arkeologi Tel Lachish, di bagian selatan Israel.

Berdasarkan laporan dari Wion News, Tablet kutukan ini diperkirakan berasal dari abad ke-7 SM dan diyakini digunakan oleh seorang wanita untuk mengutuk kekasihnya yang berselingkuh. Artefak ini memuat mantra-mantra yang bertujuan untuk mendatangkan malapetaka pada kekasih wanita tersebut, termasuk menginginkan agar sang kekasih jatuh sakit, mengalami kecelakaan, atau bahkan meninggal.

Penemuan tablet kutukan ini memberikan wawasan baru tentang kehidupan percintaan di zaman kuno. Tablet ini menunjukkan bahwa rasa cemburu dan kemarahan memiliki kekuatan besar, bahkan pada masa lampau.

Tablet kutukan yang ditemukan di Tel Lachish berukuran sekitar 10 sentimeter persegi dan terbuat dari tanah liat yang dilapisi lapisan lilin. Pada permukaan tablet, terdapat tulisan dalam bahasa Ibrani kuno yang terbagi menjadi dua bagian: mantra kutukan dan nama kekasih wanita tersebut.

Mantra-mantra itu disusun dalam bentuk prosa dan puisi, memohon agar kekuatan jahat terikat pada kekasih wanita itu dan membuatnya tak bisa lepas dari kutukan.

Salah satu mantra kutukan yang tertulis di tablet berbunyi sebagai berikut:

"Aku mengutukmu, [nama kekasih], agar kamu jatuh sakit dan mati. Aku mengutukmu agar kamu mengalami kecelakaan dan penderitaan. Aku mengutukmu agar kamu tidak dapat lepas dari kutukanku."

Penemuan tablet kutukan ini memberikan gambaran baru tentang kehidupan cinta di zaman kuno. Tablet tersebut menunjukkan bahwa kecemburuan dan kemarahan bisa menjadi kekuatan yang sangat kuat, bahkan di masa lampau. Kecemburuan dan kemarahan adalah emosi yang universal, yang telah ada sejak zaman kuno.

Dalam beberapa kasus, emosi-emosi ini bisa mendorong orang untuk melakukan tindakan yang berbahaya, seperti mengutuk orang lain. Tablet kutukan yang ditemukan di Tel Lachish adalah salah satu contoh nyata dari tindakan yang dilakukan oleh orang yang dipicu oleh kecemburuan dan kemarahan. Tablet ini menunjukkan bahwa bahkan di zaman kuno, cinta bisa menjadi sumber kekuatan yang berbahaya.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network