Gusnahari terus berteriak, sementara pelaku yang panik segera menyembunyikan parang di balik jaketnya dan melarikan diri.
"Beberapa meter dari lokasi, sudah ada seseorang yang menunggunya dengan motor. Saya tidak tahu apakah itu temannya atau tukang ojek, yang jelas memakai jaket ojek online," ujarnya.
Merasa khawatir pelaku akan kembali, Gusnahari langsung masuk ke dalam mobil dan mencari pertolongan. Ia bergegas ke puskesmas terdekat sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam, Sekupang.
Akibat serangan itu, ia mendapatkan empat jahitan di lengan kanannya, yang kini masih terbalut perban dan mengalami pembengkakan.
Gusnahari mengaku tidak mengenali pelaku dan tidak ingin berspekulasi mengenai motifnya. Selama 21 tahun bertugas sebagai hakim, ia merasa tidak pernah memiliki musuh.
"Ini sudah menjadi risiko pekerjaan. Saya sudah dua tahun bertugas di Batam dan menangani banyak perkara, mulai dari perceraian, perebutan hak asuh anak, hingga harta gono-gini," katanya. Enam bulan lagi, ia dijadwalkan pensiun sebagai hakim pengadilan agama.
Editor : S. Widodo
Artikel Terkait