get app
inews
Aa Read Next : Kepala BP Batam Janji ke Warga Tanjung Uncang Masalah Air Kelar dalam Sepekan

Sumbang Rp160 Miliar, Sektor Tambang Penyumbang Terbesar PAD Karimun

Rabu, 03 November 2021 | 16:15 WIB
header img
Sektor tambang sumbang PAD terbesar bagi Kabupaten Karimun. (Foto: Dok/sindonews)

KARIMUN, iNewsBatam.id - Pandemi covid 19 tak berdampak bagi sektor Mineral dan Batubara (Minerba) di Kabupaten Karimun. Bahkan pendapatan daerah dari sektor minerba mengalami peningkatan pada tahun 2021.

Tercatat hingga Oktober 2021, Sektor Minerba sudah menyetorkan sedikitnya Rp160 Miliar ke kas daerah. Angka tersebut alami peningkatan dibanding dengan tahun 2020 lalu di periode yang sama.

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Karimun Kamarulazi mengatakan, pandemi Covid-19  tidak memberikan dampak besar kepada sektor minerba di Kabupaten Karimun.

"Sudah mencapai Rp160 Miliar, Angka ini alami peningkatan dibanding Oktober 2020 lalu. Memang sektor ini tidak berdampak oleh Pandemi ini," kata Kamarulazi baru- baru ini.

Ia mengatakan, sektor Minerba memang menjadi pendapatan utama Kabupaten Karimun. Seperti di tahun 2020 lalu, sektor Minerba menyumbang sedikitnya Rp100 Miliar ke kas daerah.

"Jadi peningkatannya cukup signifikan, apabila tahun lalu Rp 100 Miliar, tahun ini meningkat mencapai Rp160 Miliar," katanya.

Kamarulazi  menjelaskan, sektor Minerba yang menjadi andalan di Kabupaten Karimun, terdiri dari tambang granit, pasir dan tanah urug.

Hanya saja, tidak termasuk tambang timah, karena merupakan galian golongan A, yang pendapatannya hanya diperoleh berdasarkan fee dari pemerintah pusat, melalui dana bagi hasil.

"Jadi perusahaan granit terbesar menyumbang Pendapatan Daerah.  Sejauh ini, PT Pasifik Granitama yang paling besar," katanya.

Meski ada satu perusahaan granit terbesar dalam hal ini PT.Karimun Granit (PT.KG), namun sejauh belum dapat diandalkan pendapatannya.

Hal itu, karena perusahaan tambang granit yang berlokasi di Kelurahan Pasir Panjang Kecamatan Meral Barat itu, saat ini masih fokus pada pembayaran hutang pajak dan denda penunggakan sebesar Rp10 Miliar lebih.

"PT KG sekarang sedang terjadi peralihan manageman dan masih belum fokus kepada produksi secara besar-besaran, mereka saat ini masih fokus kepada membayar pajak tertunggak berikut dengan denda. Yang dibayar secara menyicil setiap bulannya," ujarnya.

Alasan PT KG masih berhutang membayar pajak, karena peningkatan produksi masih dibawah dari ongkos operasional.

Editor : Hendra Zaimi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut