get app
inews
Aa Read Next : Ricuh Arak-arakan Jenazah Lukas Enembe, 14 Warga Terluka dan 15 Rumah Rusak

Keluarga Lukas Enembe Minta Maaf Atas Kericuhan Penjemputan Jenazah

Jum'at, 29 Desember 2023 | 11:12 WIB
header img
Wakil I DPRD Papua Yunus Wonda (foto: ist)

JAYAPURA, iNewsBatam.id - Keluarga besar almarhum mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya sejumlah insiden saat dilakukan penjemputan dan pengantaran jenasah almarhum Lukas Enembe, mulai dari Bandara Sentani hingga ke kediaman pribadi di Koya Tengah, Distrik Muaratami, Kota Jayapura, Kamis (28/12/2023) kemarin.

Permohonan maaf tersebut disampaikan Wakil Ketua I DPR Papua Yunus Wonda mewakili keluarga almarhum Lukas Enembe.

“Kami sangat menyayangkan ada beberapa peristiwa di Sentani, Waena dan Abepura yang mengakibatkan pemukulan, kerusakan ruko -ruko, pembakaran beberapa bangunan di Waena dan restoran, pembakaran mobil, kerusakan aset umum, bahkan kami dengar ada korban luka,” ujar Yunus Wonda.

Dalam kesempatan ini, Yunus Wonda juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh masyarakat Papua yang telah menerima jenasah almarhum Lukas Enembe hingga mengantar ke kediamannya di Koya Tengah.

Terkait dengan adanya kericuhan dalam pengantaran jenasah Lukas Enembe, Yunus Wonda menyatakan bahwa pihak keluarga sangat menyayangkan.

Dia menyebut bahwa peristiwa tersebut di luar dugaan dan tidak sesuai arahan gereja dan keputusan Sinode GIDI.

“Jadi sekali lagi atas nama keluarga kami menyampaikan mohon maaf. Kami ingin kedamaian, kami ingin kehangatan dari seluruh masyarakat Papua, dalam mengantarkan jenasah almarhum bapak Lukas Enembe dari Sentani sampai ke Koya,” ucapnya.

Yunus Wonda menambahkan, jika dari pihak keluarga menginginkan semua harus berjalan dengan baik, dengan penuh tanggungjawab, dengan penuh kedamaian sesuai dengan motto bapa Lukas Enembe semasa menjabat Gubernur Papua yakni "Kasih Menembus Perbedaan".

Sebelumnya, arak-arakan ribuan warga yang membawa Jenazah Lukas Enembe dari Bandara Sentani ke STAKIN GIDI Sentani diwarnai aksi anarkistis. 

Bahkan dalam aksi tersebut Penjabat Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun menjadi korban, ia terkena lemparan batu di bagian kepala dan lansung dilarikan kerumah sakit.

Selain, itu seorang prajurit TNI bernama Prada Nababan juga terluka terkena lemparan batu massa.

Aksi anarkistis ini diduga karena ada provokator yang awalnya melempari gedung-gedung di sepanjang jalan raya Sentani. 

Dalam kericuhan tersebut, massa mengamuk dan menyerang warga lain yang ada di pinggir jalan. Selain itu massa pengarak jenazah juga membakar sebuah mobil dinas Polda Papua. massa yang semakin brutal ini juga melempar warga hingga situasi mencekam.

 

Sumber: iNews Jayapura
 

Editor : Johan Utoyo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut