JAKARTA, iNewsBatam.id - Gagal ginjal dan harus cuci darah akibat kurang mengonsumsi air putih dialami oleah seorang anak berusia 12 tahun.
Seperti diketahui, mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup menjadi sangat penting karena 60-70% tubuh manusia terdiri dari air.
Namun, apa jadinya jika ada orang yang jarang bahkan tidak suka minum air putih? Berbagai masalah kesehatan tentu akan mengancam.
Seperti yang dialami oleh seorang bocah perempuan bernama Deska Aristia yang kisahnya belakangan viral di jagat maya karena gagal ginjal yang dideritanya.
Bahkan, bocah berusia 12 tahun itu kini harus bolak-balik dari rumahnya di kawasan Cikarang ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta untuk melakukan cuci darah.
Kisahnya dibagikan oleh akun TikTok @hady_addoa. Dalam video yang dibagikan akun tersebut, Deska dan sang ibu baru saja tiba di RSCM untuk melakukan cuci darah sesuai agenda.
Di momen tersebut, sang ibu lantas bercerita awal mula sang anak bisa divonis gagal ginjal. Ia menyebut, Deska awalnya mengalami gejala berupa sulit buang air kecil selama 3 hari.
Lalu, seluruh area badan Deska mendadak mengalami pembengkakan. Sang ibu lantas berinisiatif memeriksakannya ke rumah sakit.
Usut punya usut, Deska divonis menderita gagal ginjal akibat kebiasaan mengonsumsi minum-minuman serbuk dan berwarna, dan justru jarang minum air putih.
“Awalnya nggak bisa pipis selama 3 hari. Terus semua pembengkakan. Badannya pada bengkak. Setelah itu dibawa ke rumah sakit. Dan diagnosa gagal ginjal,” tutur ibu Deska.
“Katanya kebanyakan minum-minuman serbuk. Jadi jarang minum air putih. Akhirnya harus cuci darah 2 kali seminggu,” imbuhnya.
Sebagai informasi, ada alasan mengapa kurang minum air putih bisa berdampak buruk pada ginjal, termasuk bisa memicu gagal ginjal.
Pasalnya, saat kekurangan cairan akibat kurang minum, ginjal Anda akan bekerja lebih keras dan sisa metabolisme tubuh jadi menumpuk, sehingga tidak dapat dikeluarkan oleh sistem kemih dengan baik.
Selain itu, pakar kesehatan hidrasi internasional Ivan Task juga mengatakan, bahwa kekurangan cairan bakal membuat tubuh mengeluarkan hormon vasopresin.
Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan hormon stres kortisol pemicu inflamasi kronis dalam waktu lama.
Alhasil, dalam jangka panjang, tubuh Anda bisa mengalami gagal ginjal, memproduksi batu ginjal, bahkan terkena infeksi saluran kemih.*
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta