get app
inews
Aa Text
Read Next : Nelayan Hilang di Perairan Lingga Akhirnya Ditemukan Meninggal Dunia

122 Anak di Batam Dapat KIA Dari Menteri Risma

Rabu, 24 Januari 2024 | 19:31 WIB
header img
Sebanyak 122 anak yang berada dalam LKSA di Kota Batam, mendapat dokumen identitas dari Menteri Sosial, Tri Rismaharini. (Foto: iNews Batam / Pratamayude)

BATAM, iNewsBatam.id - Sebanyak 122 anak yang berada dalam Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) di Kota Batam, mendapat dokumen identitas berupa akta kelahiran dan kartu identitas anak (KIA) dari Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, Rabu (24/1/2024).

Dengan adanya penyerahan tersebut kata Risma, anak-anak yang sudah mendapatkan KIA, status kewarganegaraan terhadap anak tersebut terakui dan sah di mata hukum. "Sebelum dia terdaftar itu artinya dia masih ngambang, tapi dia sekarang sudah diakui dan sah sebagai WNI," kata Risma.

Dalam acara penyerahan tersebut, Risma menjelaskan, sampai saat ini masih banyak anak-anak yang belum memiliki identitas kependudukan, sehingga diperlukan sinergi bersama untuk memberikan dokumen identitas bagi anak-anak di LKSA.

Dengan upaya yang sudah dilaksanakan Kejaksaan Negeri Tinggi Kepri, Kejri dan Pemkot Batam dalam menerbitkan dokumen, identitas bagi anak-anak sehingga diakui secara kewarganegaraan.  

"Setelah mereka mendapatkan identitas ini, Kepala Dinas Sosial bisa ajukan ke saya, data LKSA untuk bisa dapat bantuan anak yatim," kata Risma.

Di tempat yang sama, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Kepri Rudi Margono mengatakan, berdasarkan data yang disampaikan olehnya, sekitar 500 anak yang ada di LKSA tidak punya identitas.  

Ia menyebutkan anak-anak yang tidak dilengkapi dengan dokumen identitas, maka rawan terhadap tindak pidana perdagangan orang (TPPO). 

"Semoga dengan ini bisa jadi pilot project untuk mengurus kartu Identitas anak, karena anak-anak kita itu dilindungi negara. Kalau tidak ada kartu Identitas itu bahaya. Identitas juga untuk mengetahui tingkat pertumbuhan anak," jelasnya.

Sementara, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Batam I Ketut Kasna Dedi menjelaskan, pihaknya sudah melakukan survei di sejumlah panti asuhan yang ada di Kota Batam sebelum acara ini digelar. Pihaknya menemukan banyak sekali anak yang membutuhkan legalitas diri. Akan tetapi terbentur dengan aturan adminstrasi.

"Ini merupakan program dari Kajati Kepri, data sementara yang kita dapat lebih dari 80 panti asuhan di Batam, sebagian besar anak disana membutuhkan legalitas identitas diri. Sebagai Jaksa Pengacara Negara, kita akan melakukan pendampingan agar semua anak-anak di panti asuhan bisa mendapatkan haknya," ujar Kasna Dedi.

Editor : Johan Utoyo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut