get app
inews
Aa Read Next : Viral, Pria Pakai Cadar Masuk Area Khusus Wanita di Masjid, Netizen: Sangat Meresahkan

Viral, Fenomena Matahari Kembar Terjadi di Sumbar

Jum'at, 23 Februari 2024 | 11:12 WIB
header img
VIral, Fenomena Matahari Kembar Terjadi di Sumbar. (Foto: ist)

PADANG, iNewsBatam.id - Fenomena Sun Dog atau Matahari kembar terjadi di Sumatera Barat. hal tersebut sontak mencuri perhatian publik karena jarang terjadi.  

Ada satu Matahari yang bersinar terik dengan kondisi awan cukup terang. Di sisi lain, Matahari yang di sisi lain juga tampak sinarnya, tapi di awan cukup gelap seperti mendung.  

Dalam video yang dibagikan akun X @never_alonely, pemilih akun sedang duduk di atas perahu dan merekam kejadian unik tersebut.  Dia memperlihatkan dua Matahari tampak seperti berseberangan.   

“Penampakan Matahari kembar tertangkap kamera hape netizen di Sumbar. Ga tau juga kalo penjelasan sainsnya gimana ini fenomena Matahari ada dua,” tulis keterangan video tersebut, Jumat (23/2/2024). 

Sementara itu, unggahan ini mendapatkan berbagai komentar dari warganet. Ada juga warganet yang memperjelas fenomena tersebut "Sundog. Fenomena Matahari kembar atau sundog terbentuk melalui kristal es di awan sirus yang berada di sebelah Matahari," kata akun @el_fi*** 

"Yang penting Mataharinya ndak terbit dari barat kak," kata akun @Lod*** 

Fenomena Sun Dog dikenal sebagai istilah Perihelion. Fenomena ini bukan pertama kalinya. 

Beberapa negara di dunia seperti Kazakhstan, Mongolia, dan Rusia juga pernah mengalami hal serupa.  Sebagaimana dikuti dari situs DPRD Bandung, fenomena ini terjadi akibat adanya kumpulan cahaya tambahan di kedua sisi  Matahari. 

Kumpulan cahaya itu dapat berbentuk seperti bola yang membuat refleksi seolah-olah ada Matahari tambahan.  

Pada 2016 di kota Rusia sempat terjadi fenomena Sun Dog yang memperlihatkan Matahari yang menjadi tiga. Fenomena Sun Dog secara ilmiahnya saat ketika cahaya Matahari menembus kumpulan lempeng es kristal heksagonal.  

Kristal tersebut tersusun secara horizontal di langit, sehingga membuat cahaya matahari seperti dibelokkan sudut minimum 22 derajat. 

Bagi orang awam, banyak yang mengaitkan fenomena tersebut dengan pertanda suatu hal buruk atau sering dikaitkan dengan mitos-mitos. 

 

Sumber: iNews.id

Editor : Johan Utoyo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut