BATAM, iNewsBatam.id - Tata cara buka puasa sesuai sunah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam atau yang dicontohkan langsung oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Selama ini di kalangan Muslim diketahui doa buka puasa berbunyi:
ََََََََََََُُُُِِِّّْْْْْ
"Allahumma laka shumtu wa bika aamantu wa ‘ala rizqika afthartu". (Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu aku beriman, dan dengan rizki-Mu aku berbuka).”
Mohon maaf, adapun doa berbuka puasa yang mungkin cukup terkenal, akan tetapi doa ini sanadnya dhaif. Mulla ‘Ali Al Qari mengatakan: "Tambahan ‘wa bika aamantu ‘ adalah tambahan yang tidak diketahui sanadnya, walaupun makna do’a tersebut shahih". (Mirqatul Mafatih, 6/304)
Lantas bagaimana tata cara Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam buka puasa. Ustadz Dr. Raehanul Bahraen hafidzhahullah menjelaskan sebagai berikut:
1. Ucapkan Bismillah.
Ini adalah perintah umum sebelum makan mengucapkan “Bismillah”. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ََََََََََََََََََََََََََََََََُُُُُُُِِِِِِِِِِِِِّّّّّْْْْْْْْْْْ
"Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirahu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”.
Lalu berbuka (membatalkan puasa) ketika mendengar adzan, bisa dengan ruthab (kurma basah) atau tamr (kurma kering) atau seteguk air.
Sebagaimana contoh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berbuka, dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu:
ًٌٍٍٍٍَََََََََََََََََََََََََََََََََََََََََُُُُُُُُُِِِِِِِِّّّّّْْْْْْْْْْ
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuka dengan kurma basah (ruthab), jika tidak ada ruthab maka berbuka dengan kurma kering (tamr), jika tidak ada tamr maka minum dengan satu tegukan air”. [HR. Ahmad, Abu Dawud, sanadnya shahih]
2. Kemudian baru membaca doa berbuka puasa, Ini berdasarkan hadits:
ََََََََََُُُِِّّّْ،ََََََِْ َََّـََََُّْـَُُُِْ،ََََََََُُِّْْْ
"Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam apabila telah berbuka puasa, beliau berdoa:
َََّـَََُّْـَُُُِْ،ََََََََُُِّْْْ
"Dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insyaallah". (Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki)". [HR. Abu Daud 2/306, no.2357, lihat Shahih al-Jami’ 4/209, no.4678]
(Foto: Shutterstock)
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta