get app
inews
Aa Read Next : Meriahkan HUT Bhayangkara Ke-78 Tahun 2024, Polda Kepri Gelar Lomba Menembak

Puluhan Ekor Sapi Tertular Penyakit Lato-lato, Peternak Dihimbau Waspada

Kamis, 21 Maret 2024 | 20:02 WIB
header img
Puluhan Hewan ternak sapi di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tertular penyakit LSD (Lumpy Skin Disease) atau penyakit lato-lato. (Foto" ist)

BANGKA BARAT, iNewsBatam.id - Puluhan Hewan ternak sapi di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tertular penyakit LSD (Lumpy Skin Disease) atau penyakit lato-lato.

Kabid Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Bangka Barat, Agung Ari Wibowo mengatakan, saat ini sudah terdeteksi sebanyak 49 kasus yang menyerang sapi dan kerbau.

Dijelaskannya, penyakit LSD terjadi pada hewan ternak sapi dan kerbau dan tidak menular kepada manusia. "Penyakit ini tidak menular ke manusia, jadi hanya menular pada hewan saja seperti sapi atau kerbau. Jadi kalau untuk kambing dan domba sejauh ini kami belum menemukan kasusnya," kata Agung, Kamis (21/3/2024). 

Disampaikan Agung, pada tahun 2024 jumlah kasus yang didata Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian sebanyak 46 ekor atau kasus ditemui di Bangka Barat.

"Penyakit LSD, memiliki ciri kulit berbenjol atau masyarakat menyebutnya lato-lato. Ini sejak tahun 2023 di Bangka Barat sudah ada terjadi kasus baru sebanyak tiga kasus dan di tahun 2024 berdasarkan data kami ada 46 kasus," ucapnya.

Menurut Agung, para peternak harus mewaspadai penyebaran penyakit LSD ini. Meski tidak menular ke manusia, namun dapat berdampak pada harga jual yang akan merugikan peternak itu sendiri.

"Meskipun tidak terjadi penularan ke manusia, kerugian terhadap ekonomi ke peternak apalagi mendekati momen Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Jadi perlu dipahami peternak harus mengenali ciri-cirinya," ujarnya.  

Penyakit lato-lato, penyakit pada sapi dan kerbau yang disebabkan oleh infeksi virus LSD. Gejala yang timbul sangat bervariasi dari ringan sampai berat.  

"Terjadi pada sapi dan kerbau, seperti penurunan nafsu makan, demam tinggi, suhu di atas 40,5 derajat, terjadi luka di kaki sehingga kaki lemah dan beberapa kasus bisa ambruk," katanya.
  
Agung menyampaikan, sejauh ini belum ada kasus hewan ternak yang mati akibat virus LSD, tapi para peternak diminta untuk segera melaporkan apabila menemukan gejala lato-lato. 

"Kita dari dinas selalu responsip apabila ada masyarakat dan peternak melaporkan. Apa pun laporan itu, kita data dan tangani," ucapnya.

 

Sumber: iNews Babel
 

Editor : Johan Utoyo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut