BATAM, iNewsBatam.id - Zina adalah perbuatan yang sangat dilarang dilakukan dalam ajaran Islam.Ancaman terhadap pelaku zina pun sudah disampaikan secara detail. Soal zina, ada sebuah kisah yang patut diketahui kaum Muslim. Berikut kisahnya:
Pada suatu hari, selepas menunaikan shalat, Rasulullah didatangi seorang wanita yang bernama Ghamidiyah. Rasulullah pun bertanya tujuan wanita itu datang menemuinya.
"Apakah tujuan kamu menemuiku?" tanya Rasulullah.
"Wahai Rasulullah, aku telah berzina. Oleh itu rajamlah aku," jawab Ghamidiyah.
Mendengarkan jawaban itu, Rasulullah memalingkan mukanya dari pandangan Ghamidiyah.
Ghamidiyah pun mendepani Rasulullah dan berkata:
"Aku telah melakukan zina, wahai Rasulullah. Hukumlah aku sesuai hukum yang telah ditetapkan oleh Allah kepada penzina sepertiku ini," kata Ghamidiyah.
Akhirnya Rasulullah صلى الله عليه وسلم pun bertanya,
"Sudah sampai ke tahap mana engkau berzina?"
"Sudah berzina, ya Rasulullah," jawab Ghamidiyah.
"Adakah kamu bercium dan berpelukan?" tanya Rasulullah.
"Sudah berzina, ya Rasulullah. Hubungan kami sudah seperti hubungan suami isteri, dan sekarang aku sedang mengandung anak hasil daripada perbuatan zinaku. Hukumlah aku, wahai Rasulullah. Rajamlah aku kata Ghamidiyah lagi.
"Kau pulanglah dulu. Tunggu sehingga anak di dalam kandunganmu itu dilahirkan. Apabila engkau telah bersalin, barulah engkau datang menemuiku," nasihat Rasulullah.
Tepat sembilan bulan, lahirlah bayi dari rahim Ghamidiyah dan dia mendatangi Rasulullah.
"Wahai Rasulullah, aku sudah melahirkan anak ini. Sekarang, aku sudah bersedia untuk dihukum. Jalankan hukumanmu pada ku," kata Ghamidiyah.
Rasulullah memandang ke arah Ghamidiyah dan bayinya Kemudian berkata, "Kau pulanglah dahulu. Apabila bayi ini sudah mampu makan dengan tangannya sendiri, barulah kau datang menemuiku ".
Dia pulang kembali ke rumah. Dan tiba saatnya, bayi Gahmidiyah pun sudah bisa makan dengan tangan sendiri dan Ghamidiyah pergi membawa bayinya menemui Rasulullah.
"Wahai Rasulullah, lihatlah! Anakku ini sudah bisa makan menggunakan tangannya sendiri.. Sekarang aku mohon , hukumlah aku agar aku kembali suci untuk mengadap Allah nanti," kata Ghamidiyah.
"Kau carikan sebuah keluarga yang rela menjaga anakmu ini apabila engkau sudah tiada kelak," kata Rasulullah.
Ghamidiyah pun mencarikan keluarga angkat untuk anaknya itu. Apabila telah ada orang yang sudi memeliharanya, maka Ghamidiyah pun menyerahkan anaknya itu. Kemudian dia kembali menghadap Rasulullah.
"Aku sudah selesaikan hal yang engkau perintahkan kepadaku. Sekarang, hukumlah aku," kata Ghamidiyah.
"Baiklah," kata Rasulullah.
Ghamidiyah pun dibawa ke tempat hukuman. Dia diikat di sebatang kayu. Orang ramai dikumpulkan di sekelilingnya. Akhirnya Rasulullah pun mengarahkan agar Ghamidiyah dirajam.
Semua orang melempar wanita tersebut . Seorang sahabat Rasulullah Khalid Bin Walid, mengambil sebuah batu yang besar lalu melempar ke arah Ghamidiyah sambil mencelanya.
"Janganlah engkau menghina dan mencerca Ghamidiyah. Sesungguhnya taubatnya itu diterima Allah. Sekiranya hendak dibandingkan tobat dengan tobat yang lain, taubat ini adalah lebih besar dari Gunung Uhud," kata Rasulullah. Maka Ghamidiyah pun meninggal dunia akibat dirajam.(Kitab shahih Muslim 1695)
Dosa yang dilakukan oleh Ghamidiyah banyak ditemukan di zaman sekarang dan juga tidak sedikit yang mencerca, mengata-ngatai, menghina mereka yang berbuat dosa. Dosa mereka dijadikan bahan gunjingan bahkan diviralkan. Nauzubillah.
Sesungguhnya mencerca saudara kita yang berlumur dosa dilarang oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم, seperti kisah diatas.
Seorang pendosa yang menyesal, bertaubat dan merasa hina dihadapan Allah itu lebih baik daripada amal shalih seseorang yang berbungkus dengan ujub, riya dan kesombongan.
Ibnu Qayyim rahimahullah berkata:
‘Adakalanya seorang hamba berbuat dosa namun masuk surga dan adakalanya seseorang mengerjakan ketaatan namun masuk neraka.
Semoga bermanfaat, Barakallahu fiikum
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta