get app
inews
Aa Text
Read Next : Catatan Akhir Tahun Safe Migrant: Aparat Kurang Serius Tangani TPPO

Romo Paschal: Pemerintah Tak Serius Berantas Perdagangan Orang!

Rabu, 08 Januari 2025 | 11:07 WIB
header img
Ketua Jaringan Safe Migrant, Chrisanctus Paschalis Saturnus. (Foto: ist)

BATAM, iNewsBatam.id - Pemerintah dinilai tak serius dalam memberantas tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Alhasil, praktik human trafficking yang menelan nyawa manusia acap terjadi.

Ketua Jaringan Safe Migrant, Chrisanctus Paschalis Saturnus atau akrab disapa Romo Paschal mengungkapkan hal ini menyoroti peristiwa kecelakaan kapal longboat yang terjadi di Perairan Karimun, Kepulauan Riau awal pekan ini.

"Saya mendapat laporan kapal yang celaka itu mengangkut pekerja migran Indonesia. Ini akan terus terjadi karena pemerintah tak serius memberantas TPPO," kata Romo Paschal saat dihubungi, Rabu (8/1/2025).

Menurut dia, di Kepri ini pemerintah baru sibuk bekerja jika ada musibah. Ironisnya,  itu pun tak pernah tuntas menginvestigasi dan menindak para pemain TPPO maupun yang membekinginya.

Akibatnya, peristiwa seperti ini terus berulang karena tidak dianggap sebagai sebuah persoalan serius.

"Apa tunggu ada kapal terbalik dulu dan tunggu mati dulu, baru kemudian bertindak?" ujarnya geram.

Praktik TPPO, menurut Romo Paschal, akan terus berjalan karena ada pihak-pihak yang ikut bermain di balik layar. Baginya, para tekong ini bermain karena ada yang membekingi.

"Tanya saja sama yang di laut mereka kerja apa. Apa gak punya strategi ya untuk menghentikan ini. Sudah sejauh mana? Atau jangan-jangan mereka lah bagian dari rantai kejahatan itu," tukasnya.

Ia berharap, semua korban dapat ditemukan dalam keadaan apapun. Untuk korban selamat agar diberi perawatan dan pendampingan.

"Terlebih ada korban balita yang belum ditemukan. Saya jadi teringat peristiwa beberapa tahun lalu, saat anak PMI dari Grobogan yang ikut meninggal tenggelam bersama sang ibu. Semoga segera ditemukan," pungkas Romo Paschal.

Seperti diketahui, tiga dari 9 penumpang kapal longboat yang mengalami kecelakaan di perairan Karimun, Kepulauan Riau pada Senin (6/1/2025) masih belum diketemukan.

Data dari Basarnas Tanjungpinang menyebutkan satu dari tiga orang yang hilang diketahui merupakan balita berusia 2,5 tahun bernama Nur Asyifa. Dua orang lainnya belum diketahui identitasnya.

Sedangkan enam orang yang dilaporkan selamat terdiri dari 4 laki-laki dan 2 perempuan. Mereka adalah Ismail (41) asal Nusa Tenggara Barat (NTB), Matrae (45) asal Jawa Timur, Imran (40) asal NTB, dan Nono (40) asal Jawa Timur.

Kemudian dua korban perempuan yang selamat yakni Liman (40) asal NTB dan Nawiyah (37) asal Jawa Timur. 

Editor : S. Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut