LINGGA, iNewsBatam.id – Menyambut perayaan Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 29 Januari 2025, fenomena unik kembali terlihat di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau.
Ikan dingkis, hidangan khas yang selalu ada saat Imlek, kini mengalami lonjakan harga luar biasa. Tahun ini, harga per kilogramnya mencapai Rp 200 ribu hingga 300 ribu meskipun ikan tersebut sulit ditemukan di pasaran.
Ayong, warga Kelurahan Pancur, Kecamatan Lingga Utara, menyebut ikan dingkis selalu jadi incaran menjelang Imlek.
“Biasanya mendekati Tahun Baru Imlek baru banyak kita temukan ikan dingkis ini. Sekarang masih susah dicari,” ungkapnya pada Jumat (24/1/2025).
Menurut Ayong, lonjakan harga ini sudah jadi tradisi tahunan, karena permintaan ikan dingkis meningkat drastis menjelang Imlek.
“Kalau hari biasa, harganya sekitar Rp 30 ribuan saja. Tapi pas Imlek, harganya bisa mahal banget,” tambahnya.
Ikan dingkis bukan sekadar makanan lezat. Dalam tradisi masyarakat Tionghoa, ikan ini punya makna simbolis—melambangkan kemakmuran dan keberuntungan. Menghidangkannya saat Imlek dipercaya membawa berkah bagi keluarga.
Karena itu, meski harganya melambung, banyak keluarga tetap memilih menyajikan ikan dingkis di meja makan mereka.
Tingginya harga ikan dingkis juga dipengaruhi ketersediaannya yang terbatas. Para nelayan di Lingga menyebut musim tangkapan ikan ini tidak selalu bertepatan dengan perayaan Imlek, sehingga stoknya langka.
“Kadang, tangkapan ikan dingkis tidak banyak, apalagi kalau cuaca buruk. Itu yang bikin harganya mahal,” ujar Leho, seorang nelayan setempat.
Kondisi ini diperburuk oleh tingginya permintaan dari luar daerah, seperti Batam dan Tanjungpinang. Banyak pedagang dari wilayah tersebut datang ke Lingga untuk membeli ikan dingkis, sehingga stok lokal semakin menipis.
Bagi sebagian warga, membeli ikan dingkis meski mahal sudah menjadi tradisi yang tidak bisa dilewatkan.
“Kalau nggak beli, rasanya ada yang kurang saat Imlek. Jadi ya tetap beli meskipun mahal,” kata Lina, seorang ibu rumah tangga.
Sebagian warga mencoba mengakalinya dengan membeli lebih awal sebelum harga naik. Namun, pasokan ikan dingkis yang baru tersedia mendekati Imlek membuat rencana ini sulit dilakukan.
Meski kenaikan harga menjadi tantangan, ikan dingkis tetap menjadi simbol budaya yang kuat di tengah masyarakat Tionghoa Lingga.
Tradisi ini mencerminkan makna mendalam tentang keberuntungan dan kemakmuran, menjadikannya hidangan yang tak tergantikan saat Imlek.
Editor : S. Widodo