get app
inews
Aa Text
Read Next : Waketum PSI Besuk Ade Armando Usai Dikeroyok Massa, Grace: Dia Tidak Takut dan Akan Semakin Gila

Sering Bikin Pernyataan Nyeleneh di Medsos, Jadi Motif Pengeroyokan Ade Armando 

Kamis, 14 April 2022 | 13:24 WIB
header img
Ade Armando beberapa kali muntah dengan darah usai dikroyok (dok.inews.id)

JAKARTA, iNews.id - Penggiat media sosial Ade Armando menjadi korban pengeroyokan oleh massa pada saat demo mahasiswa di depan Gedung DPR-MPR RI Jakarta Pusat Senin (11/4/2022).

Hingga hari ini, Polisi mengamankan tiga orang pelaku pengeroyokan Dosen UI itu. Sedangkan tiga pelaku lainnya masih menjadi buronan polisi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, Saat ini enam orang pelaku yang sudah teridentifikasi. Dari enam orang tersebut, tiga pelaku sudah berhasil diamankan.

"Polda Metro Jaya berhasil melakukan identifikasi pada pelaku pemukulan Ade Armando. Ada enam orang yang kami jadikan tersangka," kata Zulpan.

Identitas pemukul Ade Armando yang pertama yaitu Muhammad Bagja dan Komar. Bagja ditangkap di Jakarta sedangkan Komar tertangkap di kawasan Jonggol.

Kombes Pol Zulpan melanjutkan, Hasil pemeriksaan awal terhadap Muhammad Bagja, dia melakukan pemukulan karena kesal dengan perkataan Ade Armando di media sosial yang kerap nyeleneh dan memicu polemik.

"Bagja sampaikan dalam pemeriksaan yang bersangkutan kesal dengan apa yang disuarakan korban di media sosial," kata Zulpan.

Zulpan menambahkan, Bagja kesal karena perkataan Ade Armando di media sosial yang selalu memunculkan polemik di masyarakat dan Bagja tidak setuju akan hal itu. Ia langsung menghampiri Ade Armando dan memukulinya.

"Selama ini ia lihat di medsos Ade suarakan hal-hal bertentangan dengan pelaku sehingga lakukan pemukulan," katanya.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut