BURAIDAH, iNews.id – Ketua Umum Presidensi Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Syekh Dr Abdurrahman as-Sudais, menerima Penghargaan al-Qassim untuk kategori pengembangan dan penyebaran moderasi dari kalangan ulama, pemimpin, dan pejabat negara kreatif.
Imam bersuara merdu itu dinilai membuat terobosan dalam mengelola dua masjid paling suci milik umat Islam, antara lain dengan memanfaatkan teknologi dan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Selain itu, di bawah kepemimpinannya, Presidensi Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi juga makin banyak melibatkan partisipasi kaum perempuan.
As-Sudais menuturkan, Presidensi Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi tidak hanya mewujudkan keunggulan dan kreativitas, tetapi juga menyebarkan budaya keunggulan itu.
Lembaganya menjalankan program yang sejalan Visi Arab Saudi 2030, yakni dengan memperkuat praktik inovasi yang mempertimbangkan perkembangan keunggulan layanan global.
“Ini sesuai dengan rencana dan program pembangunan yang memenuhi tujuan presidensi menuju pengembangan komprehensif dalam sistem pelayanan di dua masjid suci,” ungkapnya dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Jumat (15/10/2021).
Menurut dia, terobosan yang dibuat lembaganya sesuai dengan standar kualitas dan transparansi dalam sistem administrasi dan kerja lapangan, selain meningkatkan kesiapan layanan yang diberikan kepada para pengunjung dua masjid suci.
Semuanya dilakukan berdasarkan rencana dan program untuk merealisasikan tujuan strategis yang ingin dicapai oleh Kerajaan Arab Saudi.
“Negara kita adalah negara yang unggul. Para pemimpin, ulama, dan rakyat kita adalah pelopor keunggulan, mengapa kita tidak menjadi orang-orang yang unggul?” tutur as-Sudais dalam pidatonya.
Syekh as-Sudais menjelaskan, para pemimpin Saudi melakukan upaya yang baik dalam menunjukkan manhaj yang benar, yaitu manhaj moderasi dan pertengahan, yang berkontribusi untuk perbaikan citra pemikiran di seluruh dunia, dan berkontribusi dalam melawan ekstremisme dan terorisme.
Dia menuturkan, keunggulan dan kreativitas adalah dua instrumen efektif yang dikembangkan oleh lembaganya dalam melayani Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Pemanfaatan keunggulan dan kreativitas dalam pelayanan itu pada gilirannya juga membuahkan hasil yang unggul.
Penerapanya tercermin secara nyata seperti penggunaan teknologi pintar, kecerdasan artifisial, penggunaan robot sterilisasi masjid, robot pendistribusi air zamzam, dan robot pemandu di dua masjid paling suci itu.
“Ini menunjukkan peranan ilmu pengetahuan dan dakwah di dua masjid suci, serta menyebarkan risalahnya yang agung,” kata Syekh as-Sudais.
Penghargaan al-Qassim adalah ajang bergengsi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi al-Qassim, Arab Saudi. Penghargaan tersebut diberikan kepada orang-orang yang dinilai berjasa dalam mendorong kreativitas ilmiah, sastra, seni dan olahraga, serta pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian di Arab Saudi.
Penghargaan tersebut mencakup sembilan kategori utama, yaitu kepemimpinan di bidang diplomatik dan internasional, layanan publik, keamanan siber, budaya, digital, pelestarian dan pengembangan lingkungan, lokalisasi, pengembangan dan penyebaran moderasi, dan olahraga.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait