JAKARTA, iNewsBatam.id - Akhir-akhir ini dunia maya banyak dimunculkan informasi dan berita palsu atau lebih dikenal dengan istilah “hoaks” oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggungjawab.
Jika tidak ada kehati-hatian, netizen pun dengan mudah termakan tipuan tersebut bahkan ikut menyebarkan informasi palsu itu. Hal itu tentunya akan sangat merugikan bagi pihak korban fitnah. Terlebih lagi menjelang Pemilu 2024.
Lalu bagaimana caranya agar tak terhasut?. Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi pun membagikan tips agar masyarakat tidak termakan hoaks.
Dalam acara Literasi Digital Pemilu Damai Makassar yang dilaksanakan baru-baru ini, Budi Arie menekankan agar masyarakat mengikuti panduan BAS!. Ini merupakan akronim dari Baca Informasi dengan hati-hati, Ayo cek kebenaran informasi, dan stop informasi bohong mengandung SARA.
Budi Arie mencontohkan salah satu konten hoaks yang memuat informasi tidak benar telah diidentifikasi Tim AIS Kominfo. Konten tersebut berupa unggahan video pada tanggal 17 Januari 2024 yang mengklaim penemuan kotak suara ganda di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
“Jika tidak ada kehati-hatian, netizen pun dengan mudah termakan tipuan hoaks tersebut bahkan ikut menyebarkan informasi palsu itu. Inilah salah satu contoh bagaimana temuan hoaks bisa menjadi mendelegitimasi kepercayaan masyarakat pada institusi penyelenggaraan Pemilu,” ungkapnya dikutip pada Senin (5/2/2024).
Budi Arie menyebut pihaknya terus melakukan pemantauan konten yang tersebar di internet untuk menangkal berita hoaks. Menurutnya, Tim AIS mengidentifikasi manakala ada peredaran segala jenis berita hoaks, disinformasi, misinformasi maupun malinformasi serta ujaran kebencian di media sosial.
“Jelang Pemilu ini banyak berseliweran info-info berita palsu. Namun hoaks itu tidak bertahan lama, sebab kami langsung melakukan take down secara adat digital dalam 1×24 jam karena kami mempunyai patroli siber dengan menggunakan mesin crawling,” jelas Budi Arie.
Budi Arie juga mengingatkan agar masyarakat tidak membagikan informasi hoaks atau yang melanggar peraturan perundang-undangan.
“Saya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih sejuk dan bijak dalam bersuara menggunakan teknologi digital,” pungkasnya.
Sumber: iNews.id
Editor : Johan Utoyo
Artikel Terkait