BATAM, iNewsBatam.id - Lima Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang ditembak di perairan Tanjung Rhu, Banting, pada Jumat (24/1/2025) lalu, dilaporkan mencoba menyerang petugas Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) yang sedang berpatroli.
Ketua Polisi Selangor, Datuk Hussein Omar Khan, mengatakan bahwa bot yang dinaiki para tersangka menabrak bot APMM sebanyak empat kali sebelum dua di antaranya mencoba menyerang petugas pengawas dengan parang.
Ia menjelaskan bahwa demi alasan keamanan dan untuk mempertahankan diri, petugas APMM melepaskan tembakan ke arah bot yang dinaiki tersangka, yang kemudian melarikan diri dalam kegelapan.
Setelah itu, pihak APMM menerima informasi dari masyarakat mengenai penemuan sebuah bot yang terdampar di Pantai Banting pada pukul 9 pagi hari yang sama.
"Pihak APMM bergerak menuju lokasi dan menemukan dua pria dalam keadaan tidak sadarkan diri, kemudian menarik bot yang mereka naiki ke pangkalan maritim di Pelabuhan Klang, serta meminta bantuan ambulans," katanya dalam pernyataan resmi APMM, dikutip Senin (27/1/2025).
Hussein melanjutkan bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan seorang pria meninggal dunia, sementara yang lainnya ditemukan masih hidup namun dalam kondisi kritis.
"Tersangka yang terluka kemudian dibawa ke Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah (HTAR) di Klang untuk mendapatkan perawatan," katanya.
Editor : S. Widodo
Artikel Terkait