Lebih jauh, Khafi mengungkap bahwa kekerasan yang terjadi ini selaras dengan sejumlah aduan yang diterima PWI Batam dari para kepala sekolah di Kepri.
Mereka mengaku kerap ditekan dan diintimidasi oleh oknum yang mengaku sebagai wartawan, khususnya saat masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada Mei 2025.
“Hari ini kita melihat langsung bagaimana wajah premanisme itu bekerja. Mereka tidak ingin berdialog, tapi ingin menekan, menakut-nakuti, dan mempertahankan ruang gelap mereka,” tegas Khafi.
PWI Batam mendesak aparat kepolisian menindak tegas pelaku pemukulan, serta mengusut kelompok penyelenggara forum yang dinilai bertindak di luar koridor jurnalistik.
“Kami tidak menyerang wartawan. Kami justru membela profesi dari mereka yang menyalahgunakan identitas wartawan untuk kepentingan pribadi,” tegas Khafi.
Editor : S. Widodo