Namun kuliner nusantara favorit Puan tentunya tak hanya di Pulau Jawa. Beralih ke Kota Palembang, pempek juga menjadi salah satu makanan kegemaran cucu sang proklamator.
Puan bahkan sudah mempunyai toko langganan. Tiap berkunjung ke Palembang, ia pasti mampir untuk membeli pempek di toko Pempek Terkenal. Bahkan jika memang tak berkesempatan ke Palembang, Puan biasanya memesan pempek dari toko itu untuk dikirim ke Jakarta.
"Pempeknya berbeda dengan pempek-pempek lain. Dia punya rasa yang khas karena dibuat pakai ikan belida," tutur Puan.
Puan juga menyukai makanan khas Sulawesi Utara. Beragam makanan asal daerah itu seperti ikan cakalang, woku-woku hingga bubur Manado selalu sukses menggoyang lidah Puan.
Pada Juni tahun lalu, Puan pun berkesempatan meresmikan 'Kolongan Village Culture Resto' di Kolongan, Minahasa Utara.
"Saya harap Kolongan Village Culture Resto ini juga rasa makanannya harus bisa jadi kebanggaan Sulawesi Utara. Harus terus ditingkatkan kualitas rasa makanan dan layanannya dan keberadaanya dapat membangkitkan ke-khas-an kuliner provinsi ini," kata Puan saat peresmian.
Kantin Parlemen hingga Kantin UI Tak neko-neko soal makanan, Puan pun kerap kali menyantap makanan di kantin Parlemen di sela-sela kesibukan pekerjaannya selaku Ketua.
Kehadiran Puan ke kantin Parlemen sempat mengejutkan penjual di sana. Sebab, kantin Parlemen itu menjual makanan sederhana dan lebih diperuntukkan bagi karyawan. Sangat jarang ada anggota DPR yang makan di sana. Namun, berbeda bagi Puan, ia tidak masalah menyantap makanan di kantin Parlemen.
"Makanan di kantin parlemen itu enak-enak. Tempatnya juga bersih," kata Puan.
Empat tahun menjabat sebagai Ketua DPR, Puan sudah akrab dengan para penjual di kantin tersebut. Makanan favorit Puan adalah tongseng, sate, hingga rujak.
Saat kuliah di Universitas Indonesia puluhan tahun lalu, Puan juga kerap menyantap makanan di kantin kampus tersebut. Meski datang dari latar keluarga Presiden RI, Puan berkuliah seperti mahasiswa pada umumnya.
Puan yang menempuh pendidikan di jurusan Komunikasi Massa, FISIP UI, kerap bercengkrama dengan teman-temannya di kantin yang saat itu dikenal dengan sebutan Balsem alias Balik Semak.
Ia menikmati suasana teduh di bawah pepohonan taman kantin, sambil melepas lelah setelah kuliah. Kantin itu menjual berbagai makanan khas Indonesia hingga mancanegara. Sampai sekarang, kantin Balsem masih ada, hanya berganti nama saja.
"Saya belum pernah merasakan lezatnya tape ketan di tempat lain. Yang lain kalah dibanding tape ketan pulut Balsem," kenang Puan.
Bubur Manado
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait