Mantra-mantra itu disusun dalam bentuk prosa dan puisi, memohon agar kekuatan jahat terikat pada kekasih wanita itu dan membuatnya tak bisa lepas dari kutukan.
Salah satu mantra kutukan yang tertulis di tablet berbunyi sebagai berikut:
"Aku mengutukmu, [nama kekasih], agar kamu jatuh sakit dan mati. Aku mengutukmu agar kamu mengalami kecelakaan dan penderitaan. Aku mengutukmu agar kamu tidak dapat lepas dari kutukanku."
Penemuan tablet kutukan ini memberikan gambaran baru tentang kehidupan cinta di zaman kuno. Tablet tersebut menunjukkan bahwa kecemburuan dan kemarahan bisa menjadi kekuatan yang sangat kuat, bahkan di masa lampau. Kecemburuan dan kemarahan adalah emosi yang universal, yang telah ada sejak zaman kuno.
Dalam beberapa kasus, emosi-emosi ini bisa mendorong orang untuk melakukan tindakan yang berbahaya, seperti mengutuk orang lain. Tablet kutukan yang ditemukan di Tel Lachish adalah salah satu contoh nyata dari tindakan yang dilakukan oleh orang yang dipicu oleh kecemburuan dan kemarahan. Tablet ini menunjukkan bahwa bahkan di zaman kuno, cinta bisa menjadi sumber kekuatan yang berbahaya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta