JAKARTA, iNewsBatam.id - Tidur dengan kipas angin sudah menjadi kebiasaan sebagian masyarakat, disamping untuk pendinginan udara, kipas angin juga bisa mengusir nyamuk.
Tidur dengan kipas angin umumnya dianggap aman bagi kebanyakan orang. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukannya dan menjadi sebuah kebiasaan.
Salah satunya adalah ventilasi ruangan atau kamar. Medical Doctor & Health Content Creator dr Kevin Mak mengatakan bahwa tidur dengan kipas angin aman untuk kesehatan, hanya saja pastikan sirkulasi udara baik.
"Tidur dengan kipas angin sebenarnya tidak ada masalah sama sekali. Tapi, jika kondisi ruangannya tertutup atau tidak ada ventilasi dapat meningkatkan beberapa risiko penyakit," kata dr Kevin dikutip dari akun Instagram pribadinya, @drkevinmak, Rabu (28/2/2024).
Sirkulasi tertutup saat tidur menggunakan kipas angin, dijelaskan dr Kevin akan menyebabkan debu terangkat ke permukaan. Tanpa disadari, hal ini memicu masalah kesehatan serius seperti asma hingga alergi.
"Contohnya yaitu karena sirkulasi tertutup biasanya debu akan terangkat dari permukaan. Sehingga menyebabkan risiko seperti asma, riwayat alergi dan hidung tersumbat yang meningkat," jelasnya.
Untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan saat tidur dengan kipas angin semalaman, pastikan untuk menjaga kebersihan kipas angin secara teratur. Selain itu, minum cukup air untuk mencegah dehidrasi.
Sebab, udara yang bergerak akibat kipas angin dapat meningkatkan penguapan air dari tubuh, sehingga ada risiko dehidrasi jika tidak cukup minum air selama tidur.
Penting juga mencoba menemukan pengaturan suhu dan kebisingan yang paling nyaman. Di sisi lain, meskipun banyak orang menemukan suara putaran kipas angin menenangkan dan membantu mereka tidur, bagi beberapa orang suara tersebut justru bisa mengganggu dan menghambat tidur.
"Jika kamu menggunakan kipas angin secara rutin, sebaiknya lakukan metode yaitu bisa dibungkus pakai plastik, dibersihkan secara rutin dengan ditambahkan air," ujarnya.
"Kemudian kita tinggal nyalakan saja kipas anginnya dengan hacks mudah ini akan mengurangi risiko partikel debu yang berterbangan, risiko bakteri infeksi dan juga mengurangi risiko terjadinya infeksi saluran pernapasan serta asma," pungkasnya.
Sumber: Sindonews
Editor : Johan Utoyo