4. Penaklukan Byzantium Romawi Timur/Perang Amora
Menurut kutipan dari buku "Risalah Al Mustarsydin: Panduan bagi Para Pencari Petunjuk," yang merujuk pada Risalah fi as-Shaid wa Al-Khail yang tersimpan dalam bentuk manuskrip di perpustakaan al-Makki, Mekkah, Amoria adalah sebuah kota yang megah, termasuk dalam wilayah kekuasaan Romawi Byzantium (kini di Turki).
Amoria tidak hanya terkenal dengan bangunan-bangunan dan monumen tinggi, tetapi juga sebagai kota Romawi yang memiliki sistem pertahanan dan pasukan bersenjata yang kuat.
Alasan di balik invasi oleh Khalifah Al Mu'tasin, sebagaimana diceritakan oleh sejarawan Ibnul Arsir, adalah ketika berita sampai kepada Al Mu'tashim bahwa seorang wanita keturunan Bani Hasyim ditawan oleh bangsa Romawi dan meminta pertolongan dengan menjeritkan namanya, "Tolonglah, Al Mu'tashim."
Tanpa ragu, Al Mu'tashim segera berdiri dari tempat tidurnya dan berseru, "Aku datang untuk memenuhi panggilanmu! Aku datang untuk memenuhi panggilanmu!"
Dia segera memerintahkan tiupan terompet perang dan melompat ke atas kudanya setelah menulis surat wasiat kematian.
Setelah mengumpulkan pasukannya yang telah siap di balai pertemuan, Al Mu'tashim bertanya, "Wilayah Romawi manakah yang paling kuat pertahanannya?"
"Bila Amoria," jawab pasukan tentaranya.
Amoria, sejak awal Islam, belum pernah ditaklukkan oleh kekuatan manapun. Bahkan kabarnya, Amoria lebih megah daripada Konstantinopel.
Pada tahun 223 Hijriah, Al Mu'tashim dan pasukannya menaklukkan Amoria setelah pertempuran sengit yang berlangsung selama 55 hari. Semoga Allah SWT merahmati mereka semua, termasuk para prajuritnya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta