get app
inews
Aa Text
Read Next : Kabur usai Perkosa Anak Kandung Viral, Eks Caleg di Padang Pariaman Ditangkap Sembunyi di Bukit

Manambang, Tradisi Unik di Sumatera Barat serta Strategi Anak-anak agar Banyak Dapat THR

Jum'at, 12 April 2024 | 21:04 WIB
header img
Manambang, Tradisi Unik di Sumatera Barat serta Strategi Anak-Anak agar Banyak Dapat THR. (Foto: iNews Batam / Johan Utoyo)

BATAM, iNewsBatam.id - Hari Raya Idul Fitri adalah hari kemenangan. Pada hari itu seluruh kaum Muslim akan bergembira karena sebulan penuh perjuangan menahan hawa nafsu di bulan Ramadan.

Dalam penyambutannya biasanya dilaksanakan secara besar-besaran bahkan menjadi tradisi unik di setiap daerah.

Pada umumnya selesai melaksanakan shalat Id, seluruh anggota keluarga akan berkumpul, bersalam-salaman. Anak kepada orang tua, adik kepada kakak, kepada paman bibi bahkan sanak saudara lainnya.

Nah, hal itulah yang ditunggu anak-anak, momen saling memaafkan ini tidak sekedar bersalam dan meminta pengurangan dosa, namun akan ada yang namanya salam tempel atau mendapat tunjangan hari raya (THR).

Tidak sampai disitu saja, di Sumatera Barat, ada satu tradisi unik yang biasanya dilaksanakan ketika lebaran tiba, yaitu tradisi “manambang”. Selain bersalam-salaman bersama anggota keluarga, bocah-bocah ini akan datang bergerombol ke rumah tetangga dan sanak saudara lainnya.

Segerombolan anak-anak ini nantinya akan bersilaturahmi ke rumah warga sekitar dengan harapan akan mendapat THR dari si pemilik rumah.

Dalam tradisi manambang, biasanya anak-anak bergerombol tanpa didampingi orang dewasa, mereka akan datang antara 2 sampai 5 orang. 

Saat akan berkunjung, para remaja tanggung ini memberi salam kepada pemilik rumah. Merekapun dipersilahkan masuk dan disuguhi sirup serta kue-kue lebaran. 

Setelah waktu berkunjung dirasa cukup, segerombol bocan ini akan berpamitan dan saat keluar rumah mereka diberi uang pecahan kecil masih baru oleh pemilik rumah

Hal inilah mungkin menjadi salah satu pemicu ketika lebaran tiba, banyak masyarakat yang melakukan penukaran uang baru mulai dari pecahan kecil hingga besar untuk dijadikan uang THR.

Biasanya, berbagai startegi dilakukan anak-anak ini saat manambang, mereka memiliki berbagai cara agar bisa memenuhi kantong dengan uang pecahan kecil.

Berikut 4 strategi anak-anak saat manambang.

1. Jangan menggunakan sepatu

Salah satunya adalah jangan menggunakan sepatu saat manambang. Memakai alas kaki yang satu ini dirasa sangat menyita banyak waktu jadi dianggap sangat tidak efektif saat bertamu.

Moment beberapa hari seluruh tetangga menjadi sangat baik ini harus dimanfaatkan secara maksimal. 

Dalam prinsipnya semakin banyak rumah yang bisa dikunjungi maka semakin banyak pula THR bisa dikumpulkan, jadi diperlukan gerak cepat dan efesien.

2. Memakai celana yang memiliki banyak saku

Memakai celana yang memiliki banyak saku saat manambang sangatlah membantu. Selain bisa menyimpan banyak uang, bagi bocah-bocah nakal, biasanya saku-saku ini juga digunakan untuk menyimpan kue yang dirasa sangat. 

Makanan ini nantinya akan disantap sambil berjalan sebelum sampai ke rumah tetangga lainnya

Namun, aksi konyol itu harus dilakukan secara hati-hati, sebab jika diketahui tuan rumah, ini bisa menjadi aib yang akan ditanggung hingga dewasa.

3. Jangan lebih dari tiga orang

Satuhal yang perlu diperhatikan adalah, saat manambang satu rombongan jangan lebih dari 3 orang. Ini penting diketahui, jika manambang dalam jumlah besar, biasanya pemilik rumah akan mengurangi jatah nominal uang yang diberikan.

 Satu anak biasnya diberi Rp 2ribu, namun, jika datang lebih dari 3 orang akan dikurangi, Bisa jadi Rp 1000 per anak atau uang pecahan Rp 5ribu dibagi rata.

Akan tetapi perlu diingat, moment manambang ini acapkali menjadi ajang penilaian bagi anak-anak. Siapa yang memberi uang dengan nominal besar akan dianggap baik namun jika kecil akan dicap pelit.

4. Jangan terlalu banyak makan kue lebaran

Hal kecil ini tentunya tanpa sadar menjadi perhatian tuan rumah, terkadang ada beberapa jenis minuman atau kue dianggap sangat enak sehingga tanpa sadar ingin selalu memasukkannya ke mulut.

Katakanlah itu seperti kacang tojin, kue bawang atau kuliner yang berbahan cokelat, hal ini tentunya sangat disukai anak-anak. Saat bertamu mereka tanpa sadar membuat tempat kue dalam waktu singkat sudah menjadi kosong.

Selain itu terlalu banyak memakan kuliner tersebut bisa berpengaruh terhadap kesehatan, tidak jarang beberapa hari lebaran anak-anak banyak yang sakit perut, batuk dan demam.

Nah, itulah cara unik yang sering dilakukan anak-anak selama manambang. Hingga saat ini tradisi ini masih dilaksanakan di beberapa daerah, seperti di Padang, Padang Pariaman, Agam, Pesisir Selatan, Solok dan daerah lainnya

Editor : Johan Utoyo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut