get app
inews
Aa Read Next : Ayah di Inhil Penggal Kepala Putrinya yang Masih SD, Tubuhnya Dimutilasi dan Dibuang Sembarangan

Warga Larang Ratusan Murid SDS Yos Sudarso Masuk Sekolah, Ada Sampai Trauma

Kamis, 25 April 2024 | 15:17 WIB
header img
Dua guru Yos Sudarso 3 Batam yang mendapat pemukulan oleh warga ruli kawasan Batuaji.

Batam, iNewsBatam.id - Warga Rumah Liar yang berada disekitar lingkungan Sekolah SDS Yos Sudarso 3 Batam melarang anak-anak untuk bersekolah.

Takut tidak kondusif, pihak sekolah akhirnya memilih untuk membubarkan proses pembelajaran, Kamis (25/4/2024) pagi.

Kepala sekolah SDS Yos Sudarso 3 Batuaji Batam Marianus Sihotang yang ditemui di Polsek Batuaji Batam mengatakan kalau ada sekitar 360 murid yang bersekolah disana.

"Kita terpaksa bubarkan dulu proses pembelajaran agar kondusif," sebutnya.

Sarma Siborok Wakepsek Yos Sudarso 3 saat ditemui di Sekolah mengatakan belum tahu sampai kapan sekolah ini akan ditutup. 

Karena melihat kejadian ini pihaknya tidak mau mengambil resiko "kita tunggu dulu arahan dari kepala sekolah. Bagaimana bagusnya dan kapan harus dibuka," sebutnya.

Terakhir dikatakannya, anak-anak sempat ketakutan karena disuruh keluar oleh warga. 

"Tadi ada juga yang menangis karena disuruh keluar dan tidak boleh sekolah," tegasnya. 

Kepala Sekolah Dipukul

Kepala sekolah Yayasan Tunas Karya SDS Yos Sudarso 3 Batuaji Marianus Sihotang mendapat pemukulan dari warga Rumah Liar (Ruli) yang ada di sekitar, Kamis (25/4/2024) pagi.
Sekolah ini terletak di Kawasan Kampung Harapan, Kelurahan Tanjung Uncang Kec Batuaji Batam. 

Marianus yang ditemui di Polsek Batuaji mengatakan kalau permasalahan ini dikarenakan pemadaman listrik yang dilakukan oleh pihak PLN, Rabu (24/5/2024) malam.

"Semalam listrik di kawasan tempat tinggal mereka itu dimatikan sama PLN. Kemudian mereka datang ke sekolah semalam," sebut Marianus menjelaskan.

Sejumlah warga yang emosi mendatangi sekolahan dan mengamuk kepada penjaga sekolah. Disana sejumlah warga menyalahkan pihak sekolah karena menyurati PLN untuk memutuskan alilaran listrik.

Karena tidak bertemu dengan kepala sekolah, pagi harinya warga yang memang sudah emosi kembali mendatangi sekolah dan menemui kepala sekolah.

Warga tidak bisa menahan emosi dan terjadilah dorong-dorongan hingga sejumlah warga lantas memukuli kepala sekolah.

"Saya dipukul, saya tahu orang-orangnya. Makanya saya buat laporan. Hari ini saya mau visum dulu," tegasnya.(*)

Editor : Gusti Yennosa

Follow Berita iNews Batam di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut