BATAM, iNewsBatam.id - Manajemen PT Makmur Elok Graha (MEG) memberikan tanggapan terkait konflik yang terjadi di Rempang, Batam, Kepulauan Riau, pada Rabu (18/9/2024).
Pihak perusahaan menilai bahwa informasi yang menyebut karyawan MEG melakukan penganiayaan terhadap warga lokal terlalu menyudutkan mereka.
"Benar telah terjadi konflik di Rempang, namun perlu kami tegaskan bahwa situasi ini telah ditangani oleh pihak berwajib, termasuk aparat kepolisian yang berperan menjaga keamanan. Kami berharap proses hukum berjalan adil dan tanpa keberpihakan," ujar Rio F. Sibarani, tim Legal PT MEG, dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (21/9/2024).
PT MEG berkomitmen untuk bekerja sama dengan semua pihak, termasuk aparat keamanan dan pemerintah, guna memastikan kondisi di Rempang tetap damai untuk mendukung pembangunan Rempang Eco City.
"Keselamatan dan keamanan masyarakat adalah prioritas utama kami. Kami mendukung langkah-langkah tegas yang diambil kepolisian dalam menangani situasi ini," tambah Rio.
Kapolsek Galang, Iptu Alex Yasral, menjelaskan bahwa insiden berawal dari adu mulut antara warga dan pihak PT MEG. Polisi telah memeriksa beberapa orang terkait bentrokan ini, termasuk pemilik lahan.
Ia menegaskan bahwa peristiwa ini bukan masalah penggusuran, melainkan kesalahpahaman terkait kepemilikan lahan.
"Kami sangat menyayangkan informasi salah yang beredar di media sosial. Kami minta warga untuk menyaring informasi sebelum menyebarkannya," kata Alex, menambahkan bahwa kedua belah pihak mengalami luka akibat insiden tersebut.
Editor : Gusti Yennosa