BATAM, iNewsBatam.id - Bukit Clara, salah satu landmark Kota Batam, Kepulauan Riau terancam estetikanya, menyusul mulai berdirinya sejumlah bangunan di sekitarnya.
Bukit ini menjadi landmark lantaran terpasang tulisan berukuran besar 'Welcome to Batam', penanda bagi siapapun yang tiba di Kota Industri tersebut.
Keluhan mengenai berdirinya bangunan di sekitar Bukit Clara mulai bermunculan, baik di media sosial maupun disampaikan langsung oleh wisatawan yang berkunjung.
"Sudah tak indah lagi (Bukit Clara), sudah banyak bangunan berdiri," kata Ahmad, wisatawan mancanegara asal Malaysia, Sabtu (14/12/2024).
Mengaku baru tiba dan untuk kali kedua mengunjungi Batam sejak terakhir datang sebelum pandemi lalu. Saat itu, Bukit Clara masih sedap dipandang.
"Sebelum (pandemi) Covid-19, saya berkunjung ke sini. Saat itu bahkan ada lampu warna-warni kalau malam hari," ujarnya.
Ia beranggapan, sekarang Bukit Clara sudah kehilangan estetika. Bahkan, ia pun enggan mengabadikan keberadaan dirinya di Batam menggunakan kamera ponselnya.
Menanggapi keluhan wisatawan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, menyatakan banyak mendapat keluhan terkait pembangunan yang menutupi landmark Welcome to Batam.
Kepala Disbudpar Batam, Ardiwinata menyebutkan bahwa sejak salah satu ikon Kota Batam itu sudah ada pembangunan, banyak keluhan dari agen-agen travel karena tidak bisa membawa wisman untuk berfoto di sana.
Selain itu kata dia, banyak agen travel membawa wisman untuk berfoto di sana. Karena, tempat tersebut masuk ke daftar untuk spot-spot foto yang ada di Batam.
"Terutama dari travel, mereka banyak yang mengeluhkan itu," kata Ardi saat dihubungi, Sabtu siang.
Menurutnya, Welcome to Batam itu sudah menjadi landmark atau ikon kebanggaan Batam sebagai salah satu spot untuk pariwisata.
"Jadi kami berharap, pembangunan itu tidak mengganggu penglihatan dan sebagainya," ujarnya.
Dia mengakui bahwa sudah menyampaikan terkait keluhan-keluhan tersebut ke pihak terkait untuk mencari jalan keluar terhadap permasalahan tersebut.
"Memang kami itu kan terbatas wewenangnya. Jadi pihak-pihak terkait, tentang Welcome to Batam itu bisa diperhatikan. Karena Batam sebagai kota pariwisata, dibutuhkan tempat-tempat bisa berfoto," katanya.
Editor : S. Widodo