15 PMI Non Prosedural Tujuan Malaysia dan Myanmar Gagal Berangkat dari Batam
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2025/02/12/45f4a_pmi.jpg)
BATAM, iNewsBatam.id - Sebanyak 15 calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural yang hendak diberangkatkan ke Malaysia dan Myanmar, diamankan polisi di Batam, Kepulauan Riau.
Menurut keterangan Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kepulauan Riau (Kepri), Kombes Ade Mulyana, mereka diamankan di Pelabuhan Harbour Bay Batam pada Senin (10/2/2025) lalu.
"Delapan orang rencananya akan berangkat ke Myanmar dan tujuh orang akan berangkat ke Malaysia," ujar Ade Mulyana, Rabu (12/2/2025).
Ade menjelaskan bahwa para calon PMI ini mendapatkan informasi dan arahan melalui grup Telegram, tanpa ada pertemuan langsung dengan pengurus atau agen di daerah asal atau di Batam. Seluruh komunikasi dilakukan secara online.
"Nomor telepon di grup Telegram tidak terlihat, jadi kami masih menyelidiki lebih lanjut untuk mengidentifikasi siapa admin grup tersebut," kata Ade.
Dari hasil interogasi, diketahui bahwa delapan calon PMI yang akan berangkat ke Myanmar akan bekerja sebagai host siaran langsung di aplikasi TikTok.
Nama grup Telegram yang digunakan terindikasi mencurigakan, karena menyerupai situs judi. Para calon PMI ini bahkan diminta untuk membiayai perjalanan dan akomodasi mereka sendiri, semua diatur melalui grup Telegram tersebut.
Sebagian besar calon PMI yang akan diberangkatkan ke Myanmar berasal dari Batam, Jawa Barat, Jakarta, dan Bangka Belitung. Sementara itu, tujuh orang yang akan dikirim ke Malaysia berasal dari Aceh dan Blitar.
"Dari Aceh, ada pasangan suami-istri dan saudara. Sementara dari Blitar, salah satunya sudah sering bekerja di Malaysia sebagai tukang las dan membawa orang lain untuk ikut bekerja di sana," jelasnya.
Saat ini, 11 dari 15 orang yang diamankan telah menjalani pemeriksaan, sementara empat lainnya masih dalam proses interogasi. Mereka akan diserahkan untuk dipulangkan melalui Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI).
Editor : S. Widodo