Rayakan HUT ke-80, TNI Gelar Pasar Sembako Rp10 Ribu di Tugu Sirih Tanjungpinang

TANJUNGPINANG, iNewsBatam.id - Suasana kawasan Tugu Sirih, Kota Tanjungpinang, tampak ramai pada Minggu (5/10/2025). Ratusan warga, terutama kaum ibu, berbondong-bondong datang sejak pagi untuk mengantre di sejumlah tenda bertuliskan matra TNI, termasuk Kogabwilhan I.
Mereka datang bukan untuk upacara semata, tetapi juga untuk mendapatkan sembako murah dalam kegiatan sosial bertajuk Warung Amal IKKT (Ikatan Kerukunan Keluarga Tentara) PWA CBS II Kogabwilhan I.
Dengan uang Rp10 ribu, warga bisa membawa pulang tiga item sembako seperti beras, minyak goreng, gula, atau mi instan. Tak hanya itu, tenda Warung Amal juga menjual pakaian murah dengan harga yang sama.
“Alhamdulillah, harganya murah sekali tapi bisa dapat sembako. Sangat terbantu kami,” ujar Rini, warga Tanjungpinang yang baru selesai berbelanja.
Agar tertib dan tidak dibeli berulang oleh orang yang sama, panitia menandai jempol warga dengan tinta biru setelah transaksi dilakukan.
Bidang Sosial IKKT PWA CBS II Kogabwilhan I, Agnes Gunawan, menjelaskan bahwa kegiatan ini murni aksi amal. Sembako yang dijual diperoleh dari donasi para anggota dan pengurus IKKT.
“Tujuannya untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Dana hasil penjualan akan diputar kembali untuk kegiatan sosial berikutnya,” jelas Agnes.
“Jadi, sepuluh ribu rupiah ini bukan sekadar harga, tapi juga uang amal untuk menebar manfaat di tempat lain,” tambahnya.
Di lokasi yang sama, juga digelar Upacara HUT ke-80 TNI dengan tema “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju.”
Acara berlangsung khidmat dan dihadiri Gubernur Kepri Ansar Ahmad, unsur Forkopimda, serta masyarakat yang memadati kawasan tersebut.
Kepala Staf Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Kaskogabwilhan I), Laksda TNI Haris Bima Bayuseto, bertindak sebagai inspektur upacara.
Ia menyampaikan pesan Panglima TNI agar TNI terus memperkuat sinergi dengan rakyat.
“Kami tidak bisa berjuang sendiri. TNI harus berkolaborasi dengan rakyat dan pemerintah agar semakin kuat,” ujar Haris.
“TNI ini dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat. Tidak boleh arogan, harus responsif dan hadir di tengah masyarakat,” tegasnya.
Editor : Gusti Yennosa