Puluhan Kilometer Jalan di Lingga Rusak Parah Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Kecewa
LINGGA, iNewsBatam.id - Warga Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau semakin geram dengan kondisi jalan provinsi yang rusak parah dan tak kunjung diperbaiki.
Kerusakan yang membentang dari Desa Sungai Buluh hingga Kelurahan Raya itu mencapai puluhan kilometer dan kerap memicu kecelakaan karena pengendara harus menghindari lubang.
Lubang besar dan kecil memenuhi badan jalan, namun warga menilai Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau maupun anggota DPRD Kepri dapil Bintan–Lingga belum menunjukkan langkah konkret. Keluhan yang disuarakan berulang kali disebut hanya berakhir tanpa respons.
Tokoh agama dan sesepuh masyarakat Singkep Barat, Encek Mochtar E. Abbas, menyebut kondisi ini bentuk ketidakpedulian pemerintah terhadap keselamatan warga.
“Ini bukan sekadar jalan rusak, ini ancaman nyata bagi para pengendara. Kecelakaan sudah berkali-kali terjadi, tapi tetap tidak ada langkah cepat dari provinsi. Sampai kapan kami harus menunggu?” ujarnya, Jumat (5/12/2025).
Ia menegaskan jalan tersebut berada dalam kewenangan provinsi, sehingga Pemkab Lingga tidak bisa melakukan perbaikan menyeluruh tanpa persetujuan anggaran dari Pemprov Kepri.
Tokoh masyarakat lainnya, Badar H. Nurdin, turut menyayangkan sikap tiga anggota DPRD Provinsi dari dapil Bintan–Lingga yang dinilai “menutup mata” terhadap jeritan masyarakat.
“Sudah banyak korban, tapi mereka seolah tidak mendengar. Padahal mereka duduk di kursi dewan karena suara kami. Apa gunanya punya wakil kalau keluhan rakyat dianggap angin lalu?” ucapnya dengan nada kecewa.
Menurut Badar, warga bersama pihak kecamatan sudah berkali-kali gotong royong menutup lubang dengan bahan seadanya. Namun saat hujan, jalan kembali berlubang dan semakin berbahaya.
“Yang kami butuhkan bukan janji, tapi tindakan nyata. Perbaikan ini mendesak dan tidak bisa lagi ditunda,” tegasnya.
Masyarakat Singkep Barat berharap Pemprov Kepri dan para legislator segera turun langsung ke lokasi untuk melihat kondisi jalan yang membahayakan tersebut serta memastikan perbaikan dilakukan dalam waktu dekat.
Editor : Gusti Yennosa