JAKARTA, iNewsBatam.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memperkirakan pemberiaan vaksin booster Covid 19 pada Desember 2021. Ia menjelaskan, pemerintah telah berbicara dengan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan melihat perbandingan dengan negara lain terkait pemberian vaksin booster Covid-19.
Rencana vaksinasi booster Covid-19 ini adalah suatu masalah yang sensitif. Sebab, di dunia masih banyak yang bilang penduduk Afrika banyak yang belum dapat vaksinasi Covid-19 sementara negara maju sudah diberikan booster. Sehingga isu ketidakadilan sangat tinggi sekali di kalangan dunia terkait dengan vaksinasi Covid-19.
“Karena banyak negara yang bahkan suntikan vaksinasi pertama saja belum dapat. Agar bisa mencegah agar dinamika dunia ini terjaga, maka semua negara yang akan memulai booster dilakukan sesudah 50 persen penduduknya disuntik dua kali vaksinasi (vaksin lengkap). Kita memperkirakan ini akan terjadi pada Desember,” terang Menkes Budi, dalam rapat komisi IX DPR, Senin (8/11/2021).
Lebih lanjut Menkes Budi mengatakan jika pemerintah memulai vaksinasi booster terlalu cepat, maka Indonesia akan dinilai seperti negara yang tidak adil. Alhasil saat ini pemerintah Indonesia masih memperlihatkan itikad baik terhadap penggunaan vaksin Covid-19. Sebab itu, saat ini banyak juga masyarakat Indonesia yang juga belum mendapatkan vaksin.
“Hitung-hitungan kami pada akhir Desember 2021, mungkin 59 persen penduduk bisa dicapai untuk vaksin dua kali sementara 80 persen sudah dapat vaksin pertama. Jadi kondisi tersebut adalah saat yang lebih proper dan tepat untuk memberikan vaksin booster ke depan,” tuntasnya.
Editor : Hendra Zaimi
Artikel Terkait