PADANG, iNewsBatam.id - Guna menantisipasi kerusakan akibat abu erupsi, masyarakat yang tingga di kaki Gunung Marapi, kabupaten Agam Sumatera Barat mulai membersihkan atap rumah mereka.
Salah seorang warga di Jorong Lasi Mudo, Nagari Lasi, Candung, Afrizal mengatakan, debu yang berasal dari erupsi Gunung Marapi menutupi seluruh atap rumah, jika dibiarkan hal tersebut dapat merusak atap.
"Debu itu kan berasal dari erupsi dan ber berbelerang, jika dibiarkan atap bisa menjadi karatan dan cepat keropos. Pembersihan dilakukan dengan cara menyapu atap rumah kemudian disiram menggunakan air," ucap Afrizal kepada InewsBatam.id, Selasa (5/12/2023).
Dijelaskan Afrizal, pembersihan atap rumah harus dilakukan secara berkala jika tidak abu akan menumpuk di atap rumah. " Gunung Marapi masih erupsi, agar tidak menumpuk besok kita bersihkan lagi," tandasnya.
Sementara itu Hingga hari ini tercatat Gunung Marapi telah meletus sebanyak 52 kali dan mengalami embusan 169 kali.
Petugas Pos Pengamat Gunung Marapi PVMBG di Bukittinggi, Ahmad Rifandi menjelaskan, sejak erupsi besar Minggu (3/12/2023) sore, gunung berketinggian 2.891 mdpl itu telah meletus sebanyak 52 kali dan mengalami embusan 169 kali.
“Ada letusan sebelumnya, terakhir itu pukul 07.11 WIB. letusan dengan ketinggian kolom tidak teramati karena tertutupi kabut. Namun info dari masyarakat itu arah angin jauhnya ke barat - barat laut, jadi jauhnya kemungkinkan ke arah bukittinggi dan sungai puar,” kata Ahmad Rifandi.
Dari catatan seismograf di Pos Pengamat Marapi, letusan Gunung Marapi terjadi penurunan. Pada Minggu (3/12/2023) terjadi 36 kali letusan dan 10 letusan pada periode Senin (4/12/2023) serta 6 letusan Selasa (5/12/2023).
Editor : Johan Utoyo
Artikel Terkait