BPS Pastikan Kurma Israel Tidak Masuk ke Indonesia

Atikah Umiyani
BPS Pastikan Kurma Israel Tidak Masuk ke Indonesia. (Foto: ilustrasi)

JAKARTA, iNewsBatam.id - Saat bulan suci Ramadan, kurma menjadi sajian utama waktu berbuka. Bahkan, Nabi Muhammad SAW menganjurkan umat Islam untuk berbuka dengan kurma.

Meski demikian, kaum muslimin harus berhati-hati dalam membeli kurma. Sebab, selama Ramadan banyak produsen kurma yang berasal dari Israel.

Belakang seruan boikot kurma Iarael mulai muncul di Indonesia. Bahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga sempat mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak menggunakan produk dari perusahaan yang terafiliasi dengan Israel, termasuk kurma produksi negara tersebut.

Badan Pusat Statistik (BPS) memastikan tidak ada impor kurma asal Israel yang masuk ke Indonesia. Hal itu mengingat meningkatkanya impor kurma di bulan Ramadan.

Menurut Plt kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, berdasarkan data BPS pada Februari 2024, pihaknya mencatat Indonesia mengimpor kurma sebanyak 11,24 ribu ton dengan nilai 17,18 juta dolar AS. 

"Tidak ada impor kurma yang berasal dari Israel. Jadi ini kami klarifikasi, tidak ada impor Israel," ucap dia dalam konferensi pers di Jakarta, hari ini, Jumat (15/3/2024).  

Dikatakan Amalia, impor kurma sepanjang Januari hingga Februari 2024 paling banyak berasal dari Tunisia, yakni sekitar 29,7 persen, diikuti Mesir 28,35 persen. Kemudian Iran 9,3 persen dan Arab Saudi 8,6 persen.  

"Impor kurma sepanjang Januari-Februari 2024 paling banyak berasal dari Tunisia, Mesir, Iran dan Arab Saudi. Tapi memang kalau kita bandingkan dengan Januari-Februari tahun sebelumnya, impor kurma Januari-Februari 2024 masih relatif lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya," tutur Amalia. 

Amalia menyebutkan, nilai impor kurma pada Februari 2024 tercatat sebesar 17,18 juta dolar AS. Realisasi itu naik 3,52 juta dolar AS atau 25,77 persen dibandingkan bulan sebelumnya yaitu Januari 2024.  

"Sedangkan secara volume, impor kurma pada Februari 2024 tercatat sebanyak 11,24 ribu ton meningkat 3,81 ribu ton  atau 51,28 persen jika dibandingkan Januari 2024," katanya.

 

Sumber: iNews.id

Editor : Johan Utoyo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network