BATAM, iNewsBatam.id - Sales Area Manager Pertamina Patra Niaga Kepri, Bagus Handoko mengatakan, penjualan bahan bakar minyak di Kepri selama arus mudik diprediksi turun 5 persen dari penjualan normal.
Ia menjelaskan, penjualan normal untuk BBM Pertamax misalnya, berkisar 75 KL perhari, diprediksi hanya menjadi 54 KL perhari atau turun 29 persen, penjualan normal Pertamax Turbo yang mencapai 24,6 KL perhari turun 10 persen menjadi 22 KL perhari.
Kemudian, produk Gasoil yaitu Biosolar diproyeksikan turun 4 persen, dari penjualan normal 375 KL perhari menjadi 359 KL perhari, Dexlite diprediksi turun 14 persen dari penjualan normal 18 KL perhari menjadi 16 KL perhari, dan Pertamina Dex diproyeksikan turun 18 persen dari penjualan normalnya 2 KL perhari menjadi 1,6 KL perhari.
Sedangkan pada penjualan Pertalite, justru diproyeksikan naik terutama di beberapa titik wilayah Kepri, sebesar 2 persen, dari penjualan normal 1.151 KL perhari menjadi 1.169 KL perhari.
"Proyeksi sales cenderung menurun, karena Kepri tidak seperti daerah lainnya, bukan merupakan daerah tujuan mudik. Malah sebagian masyarakat ada yang ke luar Batam untuk mudik. Maka dari itu, kebutuhan BBM dan LPG pun diproyeksikan turun, kecuali Pertalite yang diprediksi naik, khususnya di titik-titik tertentu," jelas Bagus pada Senin (25/3/2024).
Dia menyebutkan, penjualan LPG juga diprediksi mengalami penurunan sebesar 16 persen pada periode Satgas Idul Fitri 2024. Penjualan LPG PSO diprediksi menurun 15 persen, LPG Non PSO turun 26 persen, dan LPG Rumah Tangga Total turun 16 persen.
Pada periode Satgas Idul Fitri 2024 ini, meski diprediksi trennya menurun, tetapi puncak konsumsi sebelum Hari Raya Idul Fitri diperkirakan di tanggal 8 April 2024, dan puncak konsumsi setelah Hari Raya atau arus balik diperkirakan di tanggal 16 April 2024.
"Pada periode Hari Raya Idul Fitri, sektor produksi juga diprediksi libur di hari-hari tertentu sehingga kebutuhan akan LPG akan turun drastis," kata Bagus.
Editor : Johan Utoyo
Artikel Terkait