BATAM, iNewsBatam.id - Soekarno atau Bung Karno, Presiden pertama Republik Indonesia dikenal dengan orasinya yang membakar semangat rakyat untuk berjuang. Dua slogannya yang terkenal, "Penyambung Lidah Rakyat" dan "Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat)", sering digaungkan dalam pidato politiknya.
Meskipun asal mula dua slogan ini sulit ditelusuri, Ustaz Muhammad Damami Zein berpendapat bahwa keduanya muncul berkat didikan Kiai Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, kepada Soekarno.
Soekarno pernah mengaku sebagai santri Kiai Dahlan dan memiliki pemahaman keagamaan yang selaras dengan pemikiran Kiai Dahlan yang berkemajuan.
Kiai Ahmad Dahlan memahami ayat 9-11 Surah Ad Dhuha sebagai pedoman psikologis dalam membantu kaum dhuafa. Ia melihat bahwa kaum dhuafa memiliki hati yang sensitif dan tidak ingin direndahkan karena nasib mereka.
Dikutip dari laman Muhammadiyah, Kiai Dahlan memahami bahwa kaum dhuafa sejatinya memiliki hati yang sensitif dan tidak ingin orang lain merendahkan diri mereka atas nasib yang mereka alami.
“Hati orang kecil itu tertutup untuk meminta sekalipun itu butuh. Jadi ini yang dipegang oleh Bung Karno melalui konsep penyambung lidah rakyat. Saya yang akan menyambung pesanmu itu, sebagai amanat penderitaan rakyat,” jelas Ustaz Damami.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait