Simulasi: Teroris Sandera Pengunjung Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang

Cahyo Aji
Simulasi penanganan kedaruratan di Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjungpinang. (Foto: Cahyo Aji/iNewsBatam.id)

TANJUNGPINANG, iNewsBatam.id - Sejumlah pengunjung disekap oleh kelompok teroris yang menguasai Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Asap tebal akibat kebakaran mewarnai drama penyanderaan tersebut. Inilah yang menjadi bagian dari latihan Airport Emergency Exercise (AEE) dan Airport Contingency Exercise (ACE) Raja V, baru-baru ini.

"Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi petugas dalam menghadapi berbagai situasi darurat, termasuk kebakaran gedung dan ancaman terorisme, demi menjamin keselamatan dan kenyamanan seluruh pengguna bandara," kata General Manager Bandara RAHF, Agung Brahmantyo, Kamis (5/12/2024).

Ia menjelaskan bahwa simulasi AEE dan ACE merupakan mandat dari Kementerian Perhubungan, yang dilaksanakan setiap empat tahun sekali.

Kegiatan ini melibatkan sekitar 350 personel dari berbagai instansi, termasuk TNI AU, Basarnas, Pemadam Kebakaran, Kepolisian, Puskesmas Kota Tanjungpinang, Dinas Kesehatan, BKK, serta pegawai dan stakeholder Bandara RHF.

Simulasi dilakukan dalam format full scale exercise, yang merupakan puncak dari rangkaian persiapan selama tiga bulan.

"Proses persiapan mencakup rapat komite, gladi posko, dan gladi bersih sebelum pelaksanaan," jelas Agung.

Ia menambahkan bahwa tujuan dari simulasi ini adalah untuk menguji fasilitas, prosedur, komunikasi, koordinasi, informasi, dan kolaborasi antar-pemangku kebijakan, sehingga semua pihak siap menghadapi situasi darurat yang tak terduga.

Dalam skenario yang dirancang, tim TNI AU melakukan intersepsi terhadap penyandera yang memberikan perlawanan, sehingga terjadi kebakaran di area bandara. Selain mengatasi ancaman keamanan, simulasi ini juga menguji respons terhadap kondisi darurat keselamatan.

"Kami menggunakan replika pesawat bernama Gonggong Air Line untuk mendukung simulasi ini," tambah Agung.

Pelatihan AEE dan ACE ini sukses dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah dirancang. Agung menegaskan pentingnya simulasi ini untuk memastikan kesiapsiagaan petugas menghadapi bahaya yang tidak mengenal waktu.

"Semoga kegiatan ini semakin meningkatkan kesiapan kita semua dalam menghadapi keadaan darurat," tutupnya.



Editor : S. Widodo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network