Kekhawatiran serupa juga disampaikan Asuar, tokoh masyarakat Cukas. Ia menegaskan bahwa warga bukan menolak investasi, tetapi meminta agar proses dilakukan dengan adil dan transparan.
“Kami tidak anti pembangunan. Tapi jangan abaikan nelayan yang sehari-hari mencari nafkah di laut itu. Jangan sampai kami hanya jadi penonton di kampung sendiri,” katanya.
Hingga berita ini diunggah, pihak perusahaan yang disebut akan memulai aktivitas pengangkutan bauksit dari stockpile ke kapal belum memberikan keterangan resmi maupun menjalin komunikasi langsung dengan warga.
Editor : S. Widodo
Artikel Terkait