get app
inews
Aa Text
Read Next : PBNU Tanggapi Video Viral Jemaah Aolia Gunung Kidul Rayakan Lebaran Paling Awal

KH Yahya Staquf: Maruah NU Harus Kembali, Tak Ada Capres-Cawapres dari PBNU di Pilpres 2024 

Senin, 20 Desember 2021 | 10:41 WIB
header img
Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf.(Foto:MPI)

JAKARTA, iNews.id – Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menegaskan tidak ada calon presiden (capres) ataupun calon wakil presiden (cawapres) dari PBNU pada Pemilu 2024. Hal itu diungkapkannya di Jakarta, Minggu (19/12/2021). 

Gus Yahya menjadi salah seorang kandidat kuat sebagai ketua umum PBNU pada Muktamar NU ke-34 di Lampung, 22-23 Desember 2021. 

“Saya tidak mau ada calon presiden dan wakil presiden dari PBNU. Mari istrahat dulu, mari sembuhkan dulu luka-luka dan mengutuhkan kembali polarisasi yang sudah terjadi,” pesannya. 

Dia menegaskan, yang perlu dilakukan saat ini adalah mengembalikan muruah NU dengan cita-cita peradaban yang mulia bagi seluruh umat manusia, alih-alih memikirkan capres-cawapres untuk Pilpres 2024

“Salah satu cara memperjuangkan adalah kemaslahatan Indonesia,” ujarnya. 

Gus Yahya tidak menyangkal jika ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan PBNU untuk kepentingan pribadi hingga kepentingan politik. Namun, dia mengajak seluruh warga nahdliyin untuk menggunakan cara berpikir Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dengan mengutamakan kepentingan bangsa.  

Menurut Gus Yahya, Gus Dur tidak pernah peduli dengan kepentingan sendiri atau kelompok. Akan tetapi, dia menegaskan tidak berprasangka negatif terhadap berbagai macam kepentingan itu, karena bagi dia hal yang wajar.

“Setiap orang punya kepentingan, tetapi bagaimana saya ajak untuk mengejar kepentingan masing-masing melalui cara untuk membawa maslahat untuk semua orang,” ucap Gus Yahya.

Menurut dia, perlu dilakukan adalah mencari cara agar berbagai macam kepentingan itu dapat terlayani dan di sisi lain, kemuliaan yang di cita-citakan juga tercapai dan terlayani dengan baik. Gus Yahya menyebut salah satu alasannya maju sebagai ketua umum PBNU untuk menghidupkan kembali idealisme, visi, dan cita-cita Gus Dur. 

Dia menuturkan, idealisme, visi dan cita-cita Gus Dur masih relevan sampai sekarang. Secara sosiologis dia melihat hal itu masih akan relevan hingga puluhan tahun akan datang. Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 dijadwalkan pada 22-23 Desember 2021 di Lampung. 

Dua kandidat yang diperkirakan berkompetisi, yakni Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Ketua Umum PBNU saat ini KH Said Aqil Siroj. 

Muktamar NU diperkirakan diikuti sebanyak 2.295 peserta berasal dari 34 PWNU (102 orang), 521 PCNU (1.563 orang), 31 PCINU (93 orang), 14 badan otonom (42 orang), dan 18 lembaga (54 orang) di tingkat pusat. 

Selain itu, ditambah pula utusan PBNU dari unsur syuriyah (32 orang), mustasyar (15 orang), a'wan (20 orang), dan tanfidziyah (38 orang) ditambah jumlah panitia sebanyak 336 orang.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut